JAKARTA - Keikutsertaan Jokowi dalam kegiatan kampanye pasangan calon gubernur Jawa Barat (Jabar), Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki pekan lalu terus menuai kontroversi. Bahkan beberapa kalangan menuding Jokowi masih tunduk dibawah tekanan PDIP. Padahal dalam sumpah jabatannya, Jokowi harus memberikan loyalitas tertinggi pada warga Jakarta.
"Karena itu Jokowi harus taubat, kembali lagi ke masyarakat," kata pengamat politik, Iberamsjah saat dihubungi, Selasa (19/2)
Iberamsjah mengatakan, tindakan Jokowi dalam kampanye Rieke-Teten tidak berbeda dengan apa yang dilakukan Presiden SBY ketika mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Apalagi, tambahnya, kegiatan kampanye itu dilakukan Jokowi tanpa izin cuti dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini memperlihatkan bahwa Jokowi sangat memprioritaskan kegiatan kampanye tersebut.
Iberamsjah juga yakin bahwa tugas Jokowi memimpin ibu kota akan terbengkalai apabila terus terlibat dalam urusan partai. "Pastilah, kebanyakan kegiatan blusukan, bagi-bagi paket, sekarang ikut kampanye juga," ujar Guru Besar Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut Iberamsjah menilai, keikutsertaan Jokowi dalam kampanye pilkada juga tidak bermanfaat. Pasalnya, figur Jokowi belum tentu efektif untuk mendulang suara di daerah lain. "Untuk kota Jakarta sendiri juga tidak ada manfaatnya," pungkasnya. (dil/jpnn)
"Karena itu Jokowi harus taubat, kembali lagi ke masyarakat," kata pengamat politik, Iberamsjah saat dihubungi, Selasa (19/2)
Iberamsjah mengatakan, tindakan Jokowi dalam kampanye Rieke-Teten tidak berbeda dengan apa yang dilakukan Presiden SBY ketika mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Apalagi, tambahnya, kegiatan kampanye itu dilakukan Jokowi tanpa izin cuti dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Hal ini memperlihatkan bahwa Jokowi sangat memprioritaskan kegiatan kampanye tersebut.
Iberamsjah juga yakin bahwa tugas Jokowi memimpin ibu kota akan terbengkalai apabila terus terlibat dalam urusan partai. "Pastilah, kebanyakan kegiatan blusukan, bagi-bagi paket, sekarang ikut kampanye juga," ujar Guru Besar Universitas Indonesia itu.
Lebih lanjut Iberamsjah menilai, keikutsertaan Jokowi dalam kampanye pilkada juga tidak bermanfaat. Pasalnya, figur Jokowi belum tentu efektif untuk mendulang suara di daerah lain. "Untuk kota Jakarta sendiri juga tidak ada manfaatnya," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ambil e-KTP, Warga Depok Dipungli
Redaktur : Tim Redaksi