jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi berupaya keras dalam merawat kerukunan antarumat beragama agar keutuhan bangsa tetap terjaga, termasuk melalui program moderasi beragama.
Oleh karena itu, komitmen kuat yang dimiliki Presiden Joko Widodo dalam merawat kerukunan antar umat beragama harus diikuti oleh semua pihak, khususnya generasi muda penerus bangsa.
BACA JUGA: Pemilih PDIP, Golkar, dan PPP Dominan Dukung Ganjar jadi Presiden
Hal itu disampaikan Plt. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, dalam seminar nasional bertajuk ‘Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan Guna Mewujudkan Visi Indonesia Maju’ di UIN Sumut, Rabu (21/12).
“Saya kira Pak Jokowi berusaha keras dan sejauh ini beliau berhasil menciptakan kerukunan. Memang ini sekali lagi, bukan hanya pekerjaan Pak Presiden, namun pekerjaan kita semua. Kita berharap seluruh lapisan masyarakat harus saling bahu membahu mensukseskan ini,” kata Abu Rokhmad.
BACA JUGA: Berkat Pemerataan Infrastruktur Jokowi, Lapangan Kerja di Daerah Makin Moncer
Sebagai akademisi, Abu Rokhmad melihat potensi konflik antar umat beragama masih mungkin terjadi.
Maka dari itu dirinya berharap agar apa yang dilakukan Presiden Jokowi dalam menciptakan kerukunan umat beragama bisa diikuti oleh semua elemen masyarakat.
BACA JUGA: Imbau Penumpang Hindari Antrean Puncak Nataru, ASDP: Pastikan Beli Tiket Online Ferizy
“Presiden Jokowi sangat serius menggarap itu. Memang ini tidak cukup hanya pemerintah, kita membutuhkan sumbangsih dari masyarakat luas, umumnya mahasiswa. Bagaimana dia mempraktikan sikap toleransi, antikekerasan,” serunya.
Terakhir, Abu Rokhmad mengajak agar masyarakat Indonesia tidak terjebak dalam politik identitas yang rawan terjadi menjelang Pemilu 2024.
Sebab menurutnya penggunaan politik identitas dalam konteks untuk mendapatkan popular vote sangat berbahaya karena bisa merusak sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada