Jokowi Dinilai Gagal Manfaatkan Hak Prerogatif

Sabtu, 25 Oktober 2014 – 15:55 WIB
Presiden Jokowi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Dok JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Nomenklatur alias penamaan kementerian dan komposisi kabinet hingga kini belum jelas. Ketidakjelasan tersebut adalah bentuk kegagalan Presiden Joko Widodo untuk memanfaatkan hak prerogatifnya.

Presiden Suara Independen Rakyat Indonesia (SIRI), Eggi Sudjana mengatakan, pengumuman kabinet yang terus ditunda mengindikasikan adanya hubungan yang rumit di internal. Berarti Jokowi tidak steril dari intervensi orang-orang terdekatnya.

BACA JUGA: Pembahasan Nomenklatur Kementerian Diundur

"Loh, katanya presiden yang mandiri, tegas dan tidak akan menerima bentuk intervensi apapun, tetapi menyusun kabinet saja mencla-mencle. Itu menunjukkan jelas Jokowi presiden boneka. Hak prerogratifnya kalah dengan hak veto 'Mama Mega' (Megawati, Ketum PDIP)," kata Eggi dalam rilisnya, Sabtu (25/10).

Pendiri Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI) itu menduga ada tarik ulur kepentingan di internal pendukung Presiden yang diusung Koalisi Indonesia Hebat (KIH) itu. Selain itu, Eggi juga melihat ketidakberdayaan Jokowi terhadap beberapa nama yang selama ini berpengaruh saat mendukung dirinya sebagai presiden.

BACA JUGA: Tanggung Beban Krisis Listrik, Jokowi-JK Diminta Pangkas Jalur Birokrasi

"Delapan orang yang diberi tanda merah dan kuning oleh KPK itu kan orang penting Jokowi. Termasuk juga nama-nama yang selama ini sebagai pengusung ekonomi liberal, masuk dalam bursa kabinet Jokowi," tambah Eggi yang juga dikenal sebagai advokat.(ald/rmol/jpnn)

BACA JUGA: Pramono Dikabarkan Dicoret dari Daftar Menteri

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kabinet Jokowi Harus Konsisten Jalankan Amanat Trisakti


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler