Jokowi Dinilai Terlalu Banyak Menimbang

Sabtu, 31 Januari 2015 – 20:35 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Publik masih mempertanyakan ketidaktegasan Presiden Joko Widodo dalam menghadapi polemik KPK vs Polri.

Pengamat hukum Suparji Ahmad menganggap Jokowi masih ragu dalam mengambil resiko memutuskan yang terbaik. Padahal, kata Suparji, Jokowi memiliki hak prerogatif sebagai presiden.

BACA JUGA: Kubu Budi Gunawan “Serang” Balik Oegroseno

"Dalam kondisi seperti ini, dia harus ambil resiko. Kalau tidak, akan berlarut-larut terus. Publik ingin keputusan Pak Jokowi segera," ujar Suparji di Jakarta, Sabtu, (31/1).

Salah satu resiko yang perlu diambil, kata dia, adalah keputusan untuk melantik atau tidak Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri.

BACA JUGA: Pengguna Narkoba 4,2 Juta, Butuh 42 Tahun untuk Rehabilitasi

Jokowi, kata dia, harus memilih, karena apapun pilihannya ia akan mendapat resiko, baik di tengah publik maupun di parlemen.

Suparji menilai Jokowi terlalu banyak pertimbangan dan tameng politik hanya untuk memutuskan hal tersebut. Akibatnya muncul polemik-polemik dan masalah lainnya.

BACA JUGA: Sejak Dilantik jadi Presiden, Jokowi Disetir KMP

"Pak Jokowi masih punya ruang untuk gunakan hak prerogatif. Kalau dilantik satu hari ia akan dihadapkan resistensi masyarakat. Pun kalau dia tidak melantik, ada resiko di elite pendukung dan DPR. Tinggal memilih. Dia punya opsi dan resiko masing-masing," tandas Suparji. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kubu Budi Gunawan Siapkan Surprise untuk KPK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler