jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, syarat ambang batas pencalonan presiden 20-25 persen menguntungkan untuk Presiden Joko Widodo, bila kembali maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang.
Pasalnya, syarat tersebut secara tidak langsung memangkas jumlah lawan politik yang akan maju.
BACA JUGA: Prabowo Cocoknya dengan Tito
Jokowi kemungkinan hanya akan menghadapi paling banyak dua pasangan calon, dengan demikian peluang untuk menang jauh lebih besar.
"Jadi kalau malam ini DPR memutuskan PT 20-25 persen, maka sesungguhnya Jokowi sedang memilih lawan dan berpeluang menang lagi," ujar Ujang kepada JPNN.com, Kamis (20/7).
BACA JUGA: Pilpres 2019: Jokowi-Tito, Prabowo-Gatot, Zulkifli Hasan sama....
Menurut Ujang, peluang Jokowi terbuka lebar karena kemungkinan lawan politik yang dihadapi hanya Prabowo dan pasangan tokoh alternatif yang belum teruji kepemimpinannya.
Sementara sebagaimana diketahui, Jokowi-Jusuf Kalla cukup berhasil mengalahkan Prabowo-Hatta Rajasa di Pilpres 2014 lalu.
BACA JUGA: Tommy Soeharto Punya Kans Bersaing dengan Jokowi dan Prabowo
Padahal ketika itu track record Prabowo jauh lebih mumpuni dibanding Jokowi yang hanya seorang mantan Wali Kota Solo dan baru menjabat dua tahun sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Sementara Prabowo merupakan seorang jenderal dan ketua umum partai politik besar.
"Jadi peluang Jokowi untuk menang sangat besar, karena dengan PT 20-25 persen kemungkinan yang muncul sebagai lawan politik adalah Prabowo dan pasangannya, serta tokoh alternatif yang belum teruji kepemimpinannya," pungkas Ujang.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Lupa! Yusril Punya Peluang Bersaing dengan Jokowi dan Prabowo
Redaktur & Reporter : Ken Girsang