jpnn.com - MAKASSAR - Blusukan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) disambut insiden lemparan antarmahasiswa di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (4/10).
Saat Jokowi tampil menyampaikan pidatonya di hadapan civitas akademika Unhas di Gedung Ipteks sekira pukul 15.00 Wita, tiba-tiba ada aksi memalukan yang dilakukan seorang mahasiswa, di areal Gedung Baruga AP Pettarani.
BACA JUGA: Ayah dan Anak Tewas Terbakar
Mahasiswa yang belum dikenali identitasnya tersebut melempar ke arah Fakultas Ilmu Sosial, namun mengenai kaca jendela Baruga AP Pettarani hingga pecah. Setidaknya ada lemparan sebanyak tiga kali. Beruntung, tidak ada respons dari mahasiswa lainnya.
Yang terjadi hanya konsentrasi massa di areal Fisip Unhas yang tak jauh dari Baruga AP Pettarani. Dari Fakultas Teknik juga terdapat konsentrasi massa. Ini diduga lanjutan dari insiden tawuran yang terjadi Rabu lalu antarkedua fakultas tersebut.
Informasi berkembang, sempat ada mahasiswa yang mengarahkan busur ke arah mahasiswa lainnya. Para pengamanan yang ada di penyambutan Jokowi terpaksa dialihkan ke area Baruga AP Pettarani. Lokasi tawuran kemudian berhasil disterilkan pihak kampus. Sampai Jokowi menyelesaikan pidatonya, aksi ini sudah berhasil diredam.
BACA JUGA: Warga Temukan Senjata Aktif
Rektor Unhas, Idrus A Paturusi usai sambut Jokowi, tetap gerah dengan aksi ini. Dia mengatakan, selalu ada yang membuat hal-hal tidak terpuji saat pencitraan kampus sudah mulai membaik. Kedatangan Jokowi di Unhas, kata Idrus, itu tidak terlepas dari keberhasilan membangun image bahwa kampus ini aman.
"Tetapi faktanya ada lagi seperti ini. Ini jelas memalukan sekali. Saya kira ada memang yang sengaja menciptakan kondisi seperti ini. Kami akan mencari siapa yang melakukannya. Memang tidak sampai meluas, tetapi tetap tidak mengenakkan," katanya.
Bahkan Idrus menambahkan, dirinya akan mengambil langkah tegas dengan mengeluarkan sanksi mulai dari skorsing hingga pemecatan. Apalagi, kata dia, dua hari sebelumnya juga terjadi tawuran. "Tolong dicatat, saya akan mengambil langkah tegas," ucapnya.
Sementara itu, dalam pidato Jokowi dia mengatakan, banyak potensi di Unhas yang diharapkan bisa menjadi pemimpin masa depan. Hanya saja, menurutnya, pemimpin saat ini harus berani mengambil keputusan dan tidak menghindari risiko.
"Keputusan itu harus berani. Masa pemimpin takut risiko. Apa itu, kalau dilihat memang dibutuhkan masyarakat, putuskan. Jangan ditunda-tunda lagi. Ini yang saya lakukan di DKI Jakarta. Tapi diawali dengan pengetahuian kondisi masyarakat," sebutnya. (arm/sil)
:ads="1"
BACA JUGA: Densus 88 dan PT Arutmin Dituntut Minta Maaf
BACA ARTIKEL LAINNYA... Listrik Padam, 11 Rumah Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi