Jokowi Dominan di Surabaya

Kamis, 10 Juli 2014 – 14:26 WIB

jpnn.com - SURABAYA – Hasil pilpres di Surabaya membuat pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla tersenyum lebar. Di tengah mepetnya margin kemenangan di Jatim (selisih tidak lebih dari 5 persen), pasangan nomor urut 2 itu mendapat hampir 70 persen suara. Dari hasil real count PDIP, pasangan tersebut meraup 65,23 persen suara.

Sementara itu, rivalnya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, hanya meraup 34,77 persen suara. ’’Ini hasil real count kami dengan penghitungan mencapai 85 persen,’’ kata Ketua DPC PDIP Surabaya Whisnu Sakti Buana. Menurut dia, memang masih mungkin terjadi pergeseran, tapi tidak akan berbeda jauh. Sulit bagi pasangan yang diusung Gerindra-Golkar-Demokrat-PAN-PKS tersebut untuk mengejar.

BACA JUGA: Tak Ada Lowongan CPNS untuk Lulusan SMA

Sebab, di sejumlah kawasan yang diperkirakan menjadi kantong suara, pasangan tersebut kalah. Terutama di kawasan basis tentara. Yakni, Kelurahan Sawunggaling yang menjadi basis Kodam V/Brawijaya dan basis TNI-AL di kawasan Ujung. Pasangan yang diusung PDIP-PKB-Nasdem-Hanura tersebut mengungguli Prabowo-Hatta.

Dari total 50 TPS di kawasan kodam, Jokowi-JK unggul di 33 TPS dan meraup 6.752 suara. Prabowo yang hanya unggul di 17 TPS mendapat 6.421 suara. Tidak terlalu jeblok, memang. Namun, awalnya Prabowo diperkirakan unggul telak di kawasan itu karena sentimen kedekatan sesama tentara.

BACA JUGA: WC Umum Disulap Jadi TPS

Persaingan ketat juga terjadi di basis TNI-AL. Kedua pasangan saling mengungguli di sejumlah TPS. Misalnya, di TPS 15 Perak Barat, Jokowi unggul dengan meraup 142 suara. Namun, Prabowo menempel ketat dengan 102 suara. Di TPS 24 Perak Barat, ganti Prabowo unggul dengan 125 suara berbanding 78 suara yang didapat Jokowi. Hanya di dua kawasan itulah Prabowo bisa menempel ketat. (mas)

Di kawasan yang secara tradisional bukan basis PDIP seperti Ampel, Jokowi unggul cukup jauh. Dari total 17 TPS di kawasan Ampel, Jokowi mendapat 2.076 suara, sedangkan Prabowo hanya 1.686 suara. Selebihnya, di semua kawasan dari berbagai macam geopolitik, Jokowi unggul.

BACA JUGA: Urus NIP Honorer K2, Banyak Kadis Disumpah

Misalnya, di TPS tempat Menteri BUMN Dahlan Iskan mencoblos, Jokowi menang. Dahlan datang di TPS pukul 08.00 dengan mengenakan baju putih dan celana hitam. Diiringi senyum khasnya, dia menyapa seluruh petugas KPPS. ’’Maaf agak siang. Habis nonton Piala Dunia,’’ katanya lantas tersenyum.

Bersama sang istri, Ny Nafsiah Sabri, Dahlan kemudian mencoblos. Setelah memasukkan surat suara ke kotak suara, dia langsung mencari saksi. ’’Mana saksinya?’’ ujarnya. Begitu tahu, Dahlan langsung menyalami mereka. Kesempatan itu tidak disia-siakan warga dan petugas KPPS untuk berfoto bersama.

Tidak lupa, Dahlan menyebutkan prediksinya soal pilpres. ’’Selisihnya akan tipis. Tapi, yang penting, semua pihak harus menerima dan semua rakyat harus rukun,’’ tegasnya.

Dia kemudian melontarkan harapan agar tidak terjadi apa-apa. ’’Semoga semua pihak bisa dewasa dalam berdemokrasi sehingga apa pun hasilnya bisa diterima dengan baik,’’ tambahnya.

Sementara itu, Jokowi juga mendapat simpati dari para tahanan. Buktinya, dari total 1.461 suara sah, 897 napi memilih Jokowi-JK. Sisanya, 564 suara direbut Prabowo-Hatta.

Menurut Kasi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas I Surabaya Teguh Hartaya, total yang mencoblos 1.494 napi. ’’Ada 33 suara yang dianggap tidak sah,’’ terangnya. Total tahanan yang terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) adalah 1.589 orang.

Hartaya menyatakan, waktu pelaksanaan pemilihan memang lebih cepat. Sebab, sebelum hari H, pihaknya menyosialisasikan tata cara pemilihan. ’’Surat pemberitahuan untuk mencoblos pun sudah kami berikan jauh-jauh hari,’’ terangnya. Memang sempat ada sebelas tahanan yang baru masuk dua pekan lalu yang terancam tidak bisa mencoblos. Tapi, setelah pihak rutan berkoordinasi dengan KPU, mereka akhirnya bisa mencoblos. (tim/JP)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom Rakitan Ditemukan di Aceh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler