Jokowi Dorong Akses Vaksin Covid-19 Dibuka Bagi Semua Negara

Sabtu, 21 November 2020 – 23:51 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong akses vaksin Covid-19 bisa dibuka bagi semua negara. Komitmen politik negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk memobilisasi pendanaan global bagi pemulihan kesehatan.

Hal ini disampaikan pria yang akrab disapa Jokowi itu dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tahun 2020 yang digelar secara virtual, Sabtu (21/11). Menurut Jokowi, saat ini terdapat dua hal yang perlu menjadi fokus perhatian negara-negara G20 di tengah situasi pandemi.

BACA JUGA: Jokowi Harap Rajut Kembali Bogor Goals di tengah Pandemi Covid-19

"Pertama, pendanaan bagi pemulihan kesehatan. Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu amunisinya," ujarnya dalam sesi pertama KTT G20 yang bertemakan Mengatasi Pandemi serta Memulihkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan.

Kedua, Jokowi memandang perlunya dukungan untuk pemulihan ekonomi dunia. Terkait hal tersebut, Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD) telah meminta dukungan dana sebesar USD 2,5 triliun agar negara berkembang mampu keluar dari keterpurukan ekonomi dengan memperlebar ruang fiskalnya.

BACA JUGA: Kritik Tajam Rizal Ramli Terkait Siasat Jokowi dalam Membayar Utang Luar Negeri

Pemulihan ekonomi dunia tersebut memerlukan perhatian negara-negara G20. Salah satunya soal bantuan restrukturisasi utang untuk negara berpendapatan rendah.

"Restrukturisasi utang ini harus dibarengi dengan ditingkatkannya manajemen utang (sound debt management) termasuk transparansi data dan dijaganya keberlanjutan fiskal," kata Jokowi..

BACA JUGA: Realisasi Belanja Rendah, Syarief Hasan Dorong Jokowi Genjot Kinerja Menteri

Selain itu, dukungan yang luar biasa bagi kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan menjadi sangat penting untuk terus diberikan bagi negara-negara berkembang. Jokowi berpandangan apabila dukungan tersebut dikurangi secara terburu-buru, maka pemulihan ekonomi dunia dikhawatirkan akan berjalan dalam waktu yang lama.

"Keleluasaan fiskal negara berkembang dibutuhkan untuk membiayai social safety net, mendongkrak konsumsi domestik, serta menggerakkan ekonomi kecil dan menengah," tuturnya.

Bulan lalu, Sekretaris Jenderal PBB juga telah menyerukan perlunya solidaritas yang lebih kuat bagi negara berkembang di masa sulit akibat pandemi Covid-19 saat ini. Tanpa bantuan negara-negara G20, negara berkembang dan terbelakang tidak mudah untuk dapat pulih dari keterpurukan ekonomi akibat pandemi. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler