Jokowi: Ekonomi Syariah Motor Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Selasa, 14 Mei 2019 – 21:36 WIB
Presiden Jokowi meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-202, di Jakarta pada Selasa (14/5). Foto: Setpres RI

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang akan memberikan pedoman bagi negara selama lima tahun ke depan untuk dapat menjadi pelaku utama ekonomi syariah dunia.

Peluncuran tersebut dilangsungkan di Gedung Saleh Afiff, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, Selasa (14/5).

BACA JUGA: Mengulas Dampak Perang Dagang AS vs Tiongkok Bagi Indonesia

Jokowi mengatakan bahwa Indoensia berpeluang besar melakukan transformasi menjadi salah satu negara dengan perekonomian terkuat di dunia pada 2045 mendatang.

Sejumlah studi yang telah dilakukan baik di dalam maupun luar negeri menyatakan hal itu. "Tapi untuk menuju ke sana juga bukan barang yang mudah. Banyak tantangan, banyak persoalan besar yang harus kita selesaikan," kata Presiden.

BACA JUGA: Istimewa, Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7,13 Persen

Menurut Jokowi, salah satu kunci utama untuk mewujudkan hal itu telah dimiliki Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, yakni ekonomi syariah. Maka, pertumbuhan ekonomi nasional dan penyejahteraan umat harus dilakukan dengan salah satunya memajukan perekonomian syariah di dalam negeri.

"Kunci itu adalah ekonomi syariah. Ekonomi syariah sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional, ekonomi syariah sebagai sumber kesejahteraan umat," ujarnya.

BACA JUGA: 2 Kontributor Terbesar Pertumbuhan Ekonomi Kaltim

Di tingkat dunia, ekonomi syariah memiliki sumbangan ekonomi global yang sangat besar. Tahun 2023 mendatang, sumbangsih tersebut diperkirakan akan bernilai setidaknya USD3 triliun. Hal itu merupakan potensi yang harus dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.

Sayangnya, ucap Jokowi, menurut Global Islamic Economy Indicator, di tahun 2018 Indonesia masih menempati urutan yang ke-10 dalam peringkat negara-negara yang menyelenggarakan ekonomi syariah.

“Kita masih di belakang Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Jordania, Qatar, Pakistan, Kuwait. Inilah pekerjaan besar kita bersama-sama,” katanya.

Jokowi berharap, melalui Komite Nasional Keuangan Syariah yang dibentuknya pada 2016 lalu, pemerintah berupaya membangkitkan potensi ekonomi syariah nasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah di tingkat global.

"Saatnya sudah tiba bagi kita untuk membangkitkan potensi ekonomi syariah di Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia. Karena kita memang negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," tandasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertumbuhan Ekonomi Kuartal-I 2019 Capai 5,07 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler