Jokowi Enggak Bilang Sampai Kapan BBM Premium Tidak Naik

Minggu, 14 Oktober 2018 – 10:33 WIB
Petugas SPBU saat melayani konsumen. Foto ilustrasi: dokumen JPNN

jpnn.com, BOGOR - Presiden Jokowi akhirnya angkat bicara soal kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM, khususnya harga premium.

Jokowi memastikan tidak ada kenaikan harga premium. "Ndak, ndak (tidak naik, Red). Sudah saya batalkan,” ujarnya setelah menyerahkan bonus kepada atlet Asian Para Games di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (13/10).

BACA JUGA: Pak Jokowi Kelelahan

Namun, Jokowi tidak menyebut sampai kapan harga premium tidak dinaikkan. Dia hanya mengatakan, harga berbagai jenis BBM sudah dikaji dan dampaknya telah dikalkulasi pemerintah. Termasuk saat harga BBM jenis pertamax dan pertamax dex dinaikkan awal pekan lalu. Menurut dia, pengkajian sudah dilakukan sebulan lalu.

Untuk premium, menurut dia, kalkulasinya berbeda. Aspek daya beli masyarakat juga dipertimbangkan dalam pengambilan kebijakan. Sebab, mayoritas pengguna BBM jenis tersebut masyarakat kelas menengah ke bawah dan penyedia jasa distribusi.

BACA JUGA: Gerindra: Jokowi Pemimpin Bermutu Rendah

Nah, berdasar hasil kalkulasi pemerintah bersama Pertamina, kenaikan harga premium berdampak menurunnya daya beli masyarakat. Imbasnya, hal itu memengaruhi pertumbuhan ekonomi.

Sebab, berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat bertumpu pada sektor konsumsi dengan angka 56 persen.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Jokowi Serahkan Langsung Bonus Atlet APG

Dia menambahkan, di sisi lain, kenaikan harga premium sebesar Rp 900 per liter juga dirasa tidak memberikan keuntungan signifikan terhadap keuangan Pertamina. ”Sudah saya putuskan premium batal,” tuturnya.

Sementara itu, pengamat energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai pernyataan Jokowi saat ini jauh lebih masuk akal jika dibandingkan dengan alasan pemerintah sebelumnya yang menyebut Pertamina belum siap.

Sebab, risiko tergerusnya daya beli dan meningkatnya inflasi memang menjadi dampak nyata kebijakan kenaikan harga BBM. ”Kalau kemarin itu jelas karena ada miskomunikasi,” ujarnya kepada Jawa Pos.

Fahmy menilai, tidak dinaikkannya harga premium memang berdampak tergerusnya anggaran Pertamina. Meski demikian, hal itu belum membuat Pertamina bangkrut. Sebab, hingga kuartal pertama 2018, Pertamina masih mencatat laba.

”Jualan Pertamina kan nggak cuma premium. Kalau premium rugi, ia masih bisa untung dari pertamax dan lainnya,” imbuhnya. (far/c11/oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Merasa Satu Visi dengan Yayasan Bill Gates


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BBM   Jokowi  

Terpopuler