Jokowi - Fadli Zon Berbisik di Istana, Soal Reshuffle?

Jumat, 06 November 2015 – 08:33 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon (kiri) bersama Ketua DPR RI Setya Novanto (tengah) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Adigium politik yang menyebutkan tak ada lawan abadi, yang ada hanya kepentingan (kebaikan, red), tampaknya dipratekkan oleh Presiden Jokowi dan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon di Istana Negara, Jakarta, Kamis (5/11).

Di sela-sela upacara penganugerahan gelar pahlawan nasional itu, Presiden Jokowi dan Fadli Zon menyempatkan diri untuk membicarakan beberapa hal, baik seputar pembahasan APBN 2016, termasuk menyinggung soal reshuffle kabinet. Kok Bisa?

BACA JUGA: Politikus PDIP: BUMN dan Perusahaan Besar Langgar Tap MPR

Untuk diketahui pada Pilpres 2014 lalu, Presiden Jokowi bersaing dengan Prabowo Subianto, yang tiada adalah satu partai atau atasan Fadli Zon di Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu. Lagi-lagi, hal ini menunjukkan bahwa politik itu memang tidak ada yang mustahil.

Jokowi dan Fadli tampak akrab dan saling berbisik. Bahkan muncul spekulasi bahwa keduanya membicarakan reshuffle kabinet yang mulai santer beberapa hari belakangan ini.  Apalagi perubahan sikap politik Partai Amanat Nasional (PAN) dari Koalisi Merah Putih (KMP) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) makin menguatkan dugaan akan terjadi reshuffle jilid II. Hal ini akan memengaruhi peta kekuatan politik baik di parlemen maupun di pemerintahan Kabinet Kerja Jokowi-JK. Benarkah?

BACA JUGA: Politikus PKS Ini Curiga Pansus Pelindo Mau Sasar JK dan Bu Rinso

Setelah tiba di gedung wakil rakyat (DPR), Fadli Zon sempat dicegat wartawan untuk mengonfirmasi hal ikhwal pembicaraannya dengan Presiden Jokowi.

Ketika disinggung tentang reshuffle kabinet, Fadli memang hanya menjawab diplomatis. “Itu hak prerogatif Presiden,” kata Fadli.

BACA JUGA: Huuuu! Gara-gara Jero, Kementerian ESDM Berhutang Ratusan Juta ke Hotel Ini

Namun, Fadli menambahkan, “Saya sampaikan Presiden harus punya tim kuat. Kalau kabinet kuat, ini akan bantu Presiden.”

Penjelasan Fadli itu mengonfirmasi bahwa salah satu materi pembicaraan antara Jokowi dan Fadli Zon tersebut antara lain berkenaan dengan wacana reshuffle.

Seperti keterangan Fadli, Presiden Jokowi menerima saran dan masukan darinya. “Presiden mengangguk, saya kan kan memberi masukan,” kata Fadli yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu.

Dikatakan Fadli, dalam pembicaraan yang bersifat informal itu, juga seputar APBN 2016 yang disahkan, Jumat (30/10) pekan lalu.

Menurut Fadli, dirinya menyampaikan persoalan dalam APBN 2016, terutama soal penyertaan modal negara (PMN) ke sejumlah BUMN. Untuk diketahui, usulan PMN sempat membuat pengesahan APBN 2016 terancam karena terjadi penolakan sejumlah fraksi di DPR terutama dari Fraksi Gerindra. Bahkan, muncul anggapan bahwa alokasi anggaran puluhan triliun rupiah kepada sejumlah BUMN berdampak pada kritik terhadap Menteri BUMN Rini Soemarno. Pasalnya, Menteri Rini dianggap kurang berpihak pada kepentingan rakyat.

“Ngobrol perkembangan terakhir soal APBN (dengan Presiden). Diskusi, bincang-bincang. Apa yang menjadi keputusan kemarin, catatan-catatan dari tiap fraksi, PMN yang akan dibahas kembali di RAPBNP yang dikembalikan ke komisi,” kata Fadli.

Hal itu menurut Fadli, mendapat tanggapan positif dari Jokowi, bahwa apa yang jadi hasil paripurna harus dihargai. Dalam banyak hal, Jokowi menyampaikan komunikasi politik diperlukan.

“Kita juga diskusi hal lain, soal ekonomi. Freeport kita gak singgung (juga reshuffle? red). Kita menekankan, BUMN harusnya menyumbang ke negara. Jangan sampai BUMN merugi," jelas Fadli mengungkap pesannya untuk Presiden.(flo/fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Zulkifli Hasan Akui Dukung Usulan Dewie Yasin Limpo


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler