Jokowi Gelar Pertemuan dengan Para Konglomerat Indonesia di Istana

Selasa, 25 Juni 2019 – 22:00 WIB
Joko Widodo. Foto: Instagram jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memanggil sejumlah konglomerat ke Istana Merdeka Jakarta, Selasa (25/6) sore. Jokowi, panggilan kepala negara, pengin lebih jauh mempromosikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada para pengusaha besar itu.

Para konglomerat itu di antaranya Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono (Djarum), Hary Tanoesoedibjo (MNC Group), Chairul Tanjung (CT Corp), Dato Sri Tahir (Mayapada Group), Peter Sondakh (Rajawali Corpora) hingga Managing Director PT Sinarmas Gandi Sulistyo.

BACA JUGA: Soal Calon Menteri Jokowi, PKB Singgung Keringat yang Keluar

"Tadi presiden mempromosikan Mandalika. Presiden mengimbau, karena Mandalika sudah dipromosikan, sudah mulai dibangun," ucap Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Abdulbar Mansoer.

Pimpinan BUMN yang diberi tanggung jawab mengembangkan KEK pariwisata Mandalika itu menyebutkan, Jokowi ingin para crazy rich Indonesia itu berinvestasi di kawasan yang akan menjadi lokasi MotoGP 2021.

BACA JUGA: Ini Poin Penting Pembicaraan Jokowi dengan Delegasi Bank Dunia

BACA JUGA: NU Tidak Anti-Konglomerat

"Tadi semua big owners kan. Ada Budi Hartono, ada Hary Tanoe, yang punya grup Mulia. Intinya presiden menyatakan Mandalika is open for business untuk pengusaha besar dalam negeri," jelasnya.

BACA JUGA: Jokowi Dengarkan Saran Bank Dunia soal Pembangunan Ekonomi

Namun demikian, dalam pertemuan itu belum ada komitmen yang dibuat karena momentumnya masih mengenalkan KEK Mandalika kepada mereka. Usai pertemuan ini ITDC akan proaktif menjalin komunikasi dengan para orang kaya itu.

Apalagi insentif yang diberikan pemerintah kepada para investor perhotelan yang masuk Mandalika berupa keringanan pajak cukup menggiurkan.

"Karena itu KEK, maka tidak ada pajak. Pajak penghasilannya nol untuk investasi di atas beberapa miliar," terang Abdulbar.

Bahkan, skema penyewaan kawasan di Mandalika terlama dibanding daerah lain di tanah air, yakni bisa disewa untuk kurun waktu 80 tahun. Investor juga bakal mendapatkan HGB seperti di Nusa Dua Bali. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkicau soal Giant, Carrefour dan KS, Rizal Ramli Malah Disebut Pantas Dipecat jadi Menteri


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler