Jokowi & Gibran Baru Dipecat, PDIP Tak Mau Ada Narasi Jahat

Selasa, 17 Desember 2024 – 12:21 WIB
Presiden Ketujuh RI Joko Widodo alias Jokowi dan putranya yang juga Wapres RI Gibran Rakabuming Raka. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus membeber alasan pemecatan terhadap tiga kader kondang, Joko Widodo alias Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, dan Bobby Nasution baru diumumkan pada Senin (16/12/2024).

Surat keputusan DPP PDIP tentang pemecatan terhadap tiga kadernya yang balela di Pilpres 2024 itu pun baru diteken pada 4 Desember 2024.

BACA JUGA: PDIP Ungkap Alasan Pecat Gibran bin Jokowi dan Bobby Nasution, Ternyata

Menurut Deddy, PDIP tidak langsung memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby saat ketiganya menunjukkan sikap politik berseberangan dengan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu pada pemilu lalu. Alasannya ialah PDIP memilih menjunjung etika dan moral dalam politik.

“Kami memiliki nilai etik dan moralitas politik untuk menjaga martabat Jokowi sebagai presiden yang harus dihormati semasa menjabat,” ujar Deddy.

BACA JUGA: Akhirnya Resmi, PDIP Pecat Jokowi, Gibran, dan Bobby

Pada Pilpres 2024, Jokowi mendukung putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang berpasangan dengan Prabowo Subianto. Bobby yang notabene menantu Jokowi pun mendukung Prabowo-Gibran.

Tidak hanya itu, Jokowi juga menunjukkan sikap berseberangan dengan PDIP di berbagai Pilkada Serentak 2024. Bobby yang saat ini masih menjabat wali kota Medan juga bersaing dengan Edy Rahmayadi yang diusung PDIP pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara.

BACA JUGA: Golkar Selalu Terbuka, Bahlil Tunggu Respons Jokowi

Pada Pilkada Jakarta 2024, Jokowi mendukung Ridwan Kamil ketimbang menyokong Pramono Anung yang diusung sebagai calon gubernur dari PDIP.

Demikian pula pada Pilkada Jawa Tengah 2024, Jokowi mendukung Ahmad Luthfi - Taj Yasin, sedangkan PDIP mengusung Muhammad Andika Perkasa - Hendrar Prihadi.

Lantas, mengapa PDIP juga tidak langsung memecat Jokowi setelah Pilpres 2024 selesai?

Deddy menuturkan agenda kerja PDIP pada 2024 bukan hanya pemilu legislatif dan pilpres, melainkan juga pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak. Dia berdalih DPP PDIP baru memiliki waktu untuk mengumpulkan para pengurus partai berlambang kepala banteng itu dari seluruh provinsi setelah Pilkada 2024 usai.

“Kami baru punya waktu untuk mengumpulkan pimpinan partai (PDIP) dari seluruh provinsi untuk mengevaluasi kader-kader yang melakukan pelanggaran aturan partai. Jadi, proses ini bukan khusus hanya soal Jokowi dan keluarganya, melainkan juga kader-kader di seluruh Indonesia,” imbuhnya.

Selain itu, PDIP juga memiliki pertimbangan lain sehingga memilih pemecatan terhadap Jokowi dan keluarganya baru dilakukan belum lama ini. Deddy menyebut langkah itu sebagai cara menangkal narasi jahat yang mengarah ke PDIP.

“Kami tidak ingin ada narasi jahat melakukan pemecatan karena anak mantu beliau bertarung di pilpres dan pilkada atau (dituduh) tidak siap berkontestasi. Jadi, tentu yang terbaik ialah melakukan pemecatan setelah semua kontestasi politik selesai sehingga jelas dan tegas bahwa proses ini semata-mata untuk menegakkan aturan dan disiplin partai,” ujarnya.(ast/jpnn.com)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Pilkada Disebut Berongkos Mahal, Deddy PDIP: Jangan Menyalahkan Rakyat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler