Jokowi Harus Tegas dan Jelas Soal Capres yang Didukung

Senin, 14 November 2022 – 16:50 WIB
Pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi. Foto: Dokpri for JPNN.com.

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Andalas (Unand) Asrinaldi menyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi harus tegas apabila ingin mendukung bakal calon presiden di Pilpres 2024.

Menurut dia, jika Jokowi tidak konsisten dalam mendukung salah satu tokoh politik, maka itu hanya akan menunjukkan kegagalan presiden menyiapkan penggantinya.

BACA JUGA: Pengakuan Anak Buah Megawati Soal Hubungan Terkini Jokowi dan Surya Paloh

"Presiden Jokowi juga harus menyadari itu bentuk kegagalan dia menyiapkan kader pemimpin masa depan," kata Asrinaldi kepada JPNN.com, Senin (14/11).

Penulis buku 'Kekuatan-kekuatan Politik di Indonesia' itu menuturkan Presiden Jokowi harus berterus terang jika sudah menyiapkan penggantinya.

BACA JUGA: Survei Capres: Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi di Jabar, Mengalahkan Ganjar dan Anies

"Kalau dia punya kader (penerus) harus terus terang katakan, siapa dia. Enggak mungkin Pak Prabowo itu kader yang disiapkan Presiden Jokowi. Jadi, seharusnya terus terang, biar nanti bisa bersaing," lanjutnya.

Namun, guru besar ilmu politik Unand itu menyebutkan Presiden Jokowi tidak harus menyebutkan secara gamblang siapa tokoh penerusnya.

BACA JUGA: Jokowi, Terimalah Realitas Politik, NasDem Sudah Menunjukkan Kemajuan Dukung Anies

Namun, paling tidak menjelang penetapan capres hal itu sudah harus diungkapkan. 

"Walaupun bukan sekarang, karena memang masa kepemimpinan Presiden Jokowi masih panjang. Namun, menjelang pemilu dia harus sudah menyebutkan," jelasnya.

Asrinaldi menegaskan Jokowi tidak bisa meng-endorse semua tokoh potensial jadi capres.

"Kalau semua mau dia dukung, jelas sekali beliau pragmatis dan itu orang menilai itu kegagalan Jokowi menyiapkan penerusnya," tutur Asrinaldi. 

Tak hanya itu, lanjut Asrinaldi, tidak heran akhir-akhir ini Presiden Jokowi bertemu dengan banyak tokoh politik, pasalnya orang nomor satu di Indonesia itu masih menjajaki kadernya.

"Saran saya, kalau dia mendukung satu orang, harus disampaikan. Saya pikir biasa saja sebagai politisi, presiden itu, kan, cuma jabatan politik," pungkas Asrinaldi. (mcr8/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler