jpnn.com, BANGKOK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan tidak ingin berpuas diri meski telah berhasil mencatat sejarah menurunkan angka kemiskinan hingga menjadi satu digit dari 10.96 persen pada 2014, menjadi 9.66 persen di 2018.
Hal itu disampaikan Jokowi ketika berbicara pada sesi Special Lunch On Sustainable Development yang berlangsung di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Senin (4/11).
BACA JUGA: KTT ke-22 ASEAN - RRT, Jokowi Singgung Perundingan Laut China Selatan
“Kami tidak berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dan waktu kita sangat pendek. Kita hanya memiliki sebelas tahun lagi untuk mencapai target SDGs (Sustainable Development Goals),” kata Presiden ketujuh RI itu.
Dalam forum itu, suami Iriana tersebut juga menyampaikan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara konsisten di atas 5 persen setiap tahun, sejak tahun 2014-2018.
BACA JUGA: Jokowi Singgung Resesi Ekonomi di Forum KTT ASEAN Plus Three Bangkok
“Pengangguran, khususnya pengangguran perempuan, akses pendidikan terus ditingkatkan. Di ASEAN, kita harus mendorong percepatan pencapaian beberapa target SDGs seperti kesehatan, lingkungan hidup dan kesetaraan gender,” tutur Kepala Negara.
Oleh karena itu, kemitraan global harus dipertebal karena salah satu sektor prioritasnya ASEAN Outlook on the Indo-Pacific adalah pencapaian SDGs.
Di akhir sambutannya, mantan gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa Indonesia bekerja bukan hanya bagi bangsa sendiri, tetapi juga siap berkontribusi untuk ASEAN agar pencapaian SDGs dapat terwujud.
“Sesuai amanat konstitusi, Indonesia siap berkontribusi,” tandas Jokowi.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam