Jokowi Ingatkan Aparat Tak Berkompromi soal Karhutla

Senin, 23 Januari 2017 – 21:25 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan warning kepada daerah-daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) untuk sedini mungkin siaga. Sebab, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi iklim pada 2017 ini lebih panas dibanding tahun lalu

Jokowi mengatakan hal itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Karhutla 2017 di Istana Negara, Senin (23/1). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri LHK Siti Nurbaya, serta para kepala daerah seperti Gubernur Riau Arsyadjulandi Rahman, Gubernur Sumsel Alex Nordin, hingga Gubernur Jambi Zumi Zola.

BACA JUGA: Megawati: Sing Presiden Tuh Sopo?

Jokowi mengatakan, jumlah hotspot memang bisa ditekan. Angka penurunannya bahkan mencapai 82 persen. "Sebuah penurunan yang sangat drastis sekali," ujarnya.

Namun, pemerintah tak mau berpuas diri. Jokowi meminta masyarakat untuk terus berupaya mencegah kebakaran hutan dan lahan di berbagai daerah.

BACA JUGA: Ahok Bela Jokowi dari Tudingan Mpok Sylvi

Menurutnya, pencegahan merupakan langkah penting mengingat kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan sangatlah besar. Berdasar data yang diterima Jokowi dari para ekonom, kerugian ekonomi yang diderita negara akibat karhutla pada tahun 2015 mencapai Rp 220 triliun.

Apalagi BMKG memprediksi bahwa iklim di Indonesia pada tahun 2017 lebih kering dibandingkan tahun 2016, sehingga risiko karhutla akan semakin besar. Karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk mengambil langkah-langkah dan upaya yang telah berhasil dilakukan pada tahun 2016 guna dilanjutkan sebagai rencana aksi 2017. 

BACA JUGA: Ha Ha Ha... Pak Jokowi Ikut Melawak di Depan Bu Mega

Karenanya, Jokowi mendorong daerah lebih dini bersiaga menghadapi karhutla. “Terutama untuk daerah - daerah rawan kebakaran hutan dan lahan, segera keluar kan. Satu titik api langsung keluarkan," tegasnya.

Sistem deteksi dini di daerah-daerah rawan kebakaran masih harus diperkuat lagi. Selain itu, deteksi dini juga bisa dilakukan dengan membuat kanal blocking dan sumur bor yang saat ini jumlahnya masih sangat kurang. Hingga tahun 2016 lalu, sekat kanal yang telah dibangun berjumlah sekitar 11 ribu unit.

Soal penegakan hukum, Jokowi meminta aparat lebih tegas lagi. Seluruh pihak terkait harus mengikuti aturan.

"Saya ingatkan lagi tidak boleh ada kompromi, hal-hal yang berkaitan dengan kebakaran hutan. Saya harap tahun 2017 sudah gak usah paki peringatan. Bekukan ya bekukan. Cabut ya cabut," tegasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Mega Bertambah Usia, Ajak Para Tokoh Tertawa Bersama


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler