jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik amonium nitrat di PT Kaltim Amonium Nitrat di Kota Bontang, Kalimantan Timur (Kaltim), Kamis (29/2).
Jokowi, panggilan beken Presiden Joko Widodo, berharap industri amonium nitrat ini dapat mendukung produktivitas pangan nasional.
BACA JUGA: Kelakuan Jokowi kepada Prabowo Melukai Hati Keluarga Korban HAM
Menurut dia, pembangunan industri amonium nitrat di dalam negeri sangat penting karena Indonesia masih mengimpor 21 persen bahan baku pupuk tersebut.
“Saya senang pabrik ini selesai. Nanti bisa menambah bahan baku pembuatan pupuk di tanah air, utamanya NPK,” kata Jokowi peresmian, Kamis (29/2).
BACA JUGA: 532,9 Ton Ammonium Nitrat Hasil Tangkapan Bea Cukai Dimusnahkan
Dia mengatakan bahwa dengan beroperasinya pabrik tersebut, Indonesia bisa mengurangi impor amonium nitrat hingga 8 persen.
Jokowi berharap industri amonium nitrat dengan nilai investasi Rp 1,2 triliun itu turut menyokong kemandirian pangan nasional.
BACA JUGA: Dunia Hari Ini: Jokowi Resmi Berikan Pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo
Presiden menginstruksikan Kementerian BUMN untuk terus melakukan ekspansi bisnis agar Indonesia bisa melakukan substitusi barang-barang impor.
“Ini tidak hanya urusan amonium nitrat, tetapi produk-produk lain yang kita masih impor. Harus semuanya bisa diproduksi di dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu,” ungkap Jokowi.
Dia juga menyoroti krisis pangan global yang memicu banyak negara membatasi atau bahkan menyetop ekspor komoditas pangan.
“Sekarang ini semua negara—ada 22 negara yang biasanya gampang kita beli berasnya sekarang, mengerem semua, bahkan ada yang setop untuk bisa dibeli berasnya. Artinya, pangan ke depan menjadi sangat penting bagi semua negara,” kata Jokowi.
Dalam acara peresmian tersebut, Presiden Jokowi didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, Wiranto, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi