jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya mempercepat pengembangan kawasan industri di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah.
Salah satunya kawasan industri Kendal sebagai percontohan yang diyakini dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di daerah yang dipimpin Ganjar Pranowo.
BACA JUGA: Wakakak... Pak Jokowi Minta Choky Sitohang Sebut 5 Ikan
"Saya juga minta dipercepat pengembangan kawasan industri baru yang lebih terintegrasi," kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas evaluasi proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Jawa Tengah, di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (28/2).
Untuk itu, Presiden Jokowi meminta sarana dan prasarana pendukung kegiatan di kawasan industri tersebut dipersiapkan dengan baik.
BACA JUGA: Gerindra Minta Jokowi Hati-hati dengan Mafia MR dan GY
Sehingga kawasan industri yang dikembangkan benar-benar berguna dan memberikan peluang investasi industri di daerah.
Persiapan kawasan industri ini harus didukung kemudahan perizinan, ketersediaan ketenagakerjaan, konektivitasnya dengan jalan tol dan pelabuhan serta infrastruktur pendukungnya lainnya seperti listrik dan air bersih.
BACA JUGA: Jokowi: Kalau Puskesmas Penuh, Berarti Pemerintah Gagal
Guna mewujudkan hal itu, percepatan pembangunan infrastruktur di Jateng menjadi prioritas. Mengingat saat ini sejumlah proyek strategis nasional dan program prioritas sedang dilakukan di Jawa Tengah.
"Dari jalan tol trans Jawa, jalur kereta api ganda, perluasan Bandara Ahmad Yani, pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas maupun jalur transportasi logistik yang terintegrasi dengan pelabuhan," ujar mantan wali kota Surakarta itu.
Diketahui, Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang struktur perekonomiannya sudah mulai ditopang oleh sektor industri, khususnya pengolahan yang memberi konsribusi 34,8 persen. Selain itu, sektor pertanian juga menyumbangkan sekira 15 persen ekonomi Jawa Tengah.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 41 Ribu Orang Ingin Indrisantika Kurniasari Ditangkap
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam