Jokowi Ingin Pandemi Jadi Momentum Percepatan Transformasi Digital

Senin, 03 Agustus 2020 – 20:13 WIB
Presiden Joko Widodo memimpin ratas dengan topik Perencanaan Transformasi Digital di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (3/7). Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menginginkan pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bisa jadi momentum untuk melakukan percepatan transformasi digital. Menurutnya, pandemi dapat mengubah cara kerja, cara beraktivitas, cara belajar, hingga cara bertransaksi dari sebelumnya luar jaringan (luring) dengan kontak fisik menjadi lebih banyak daring.

"Perubahan seperti ini perlu segera diantisipasi, disiapkan, direncanakan secara matang," kata dia saat memimpin rapat terbatas dengan topik Perencanaan Transformasi Digital di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (3/7).

BACA JUGA: Virus Corona Mengamuk Lagi di Sumbar, Ada Rekor Mengerikan

Dalam survei IMD World Digital Competitiveness pada 2019, Indonesia masih berada di peringkat 56 dari 63 negara. Menurut Jokowi, posisi Indonesia tersebut lebih rendah dibandingkan dengan beberapa negara tetangga di ASEAN, yaitu Thailand di peringkat 40, Malaysia di peringkat 26, dan Singapura di peringkat 2.

"Oleh sebab itu perlu menjadi perhatian kita bersama, yang pertama segera lakukan percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Saya kira kemarin kita sudah bicara dengan Menkominfo mengenai ini. Kemudian percepatan penyediaan layanan internet di 12.500 desa/kelurahan serta di titik-titik layanan publik," ujarnya.

BACA JUGA: Virus Corona Menyerang Gedung Sate, 40 Orang jadi Korban

Kedua, Jokowi meminta dipersiapkan peta jalan atau road map transformasi digital di sektor-sektor strategis. Beberapa sektor tersebut antara lain pemerintahan, layanan publik, bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, perdagangan, industri, dan penyiaran.

"Jangan sampai infrastruktur digital yang sudah kita bangun justru utilitasnya sangat rendah," imbuhnya.

BACA JUGA: Gelombang Kedua Virus Corona Datang, Reputasi Vietnam Terancam

Ketiga, Jokowi meminta integrasi pusat data nasional dipercepat. Keempat, Jokowi ingin kebutuhan sumber daya manusia (SDM) talenta digital disiapkan.

Menurut dia, untuk melakukan transformasi digital, Indonesia membutuhkan talenta digital sebanyak kurang lebih 9 juta orang untuk 15 tahun ke depan atau kurang lebih 600 ribu per tahun.

"Ini perlu betul-betul sebuah persiapan. Atau kurang lebih 600 ribu per tahun, sehingga kita bisa membangun sebuah ekosistem yang baik bagi tumbuhnya talenta-talenta digital kita," jelasnya.

Terakhir, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta jajarannya segera menyiapkan hal-hal yang berkaitan dengan regulasi, skema pendanaan, dan pembiayaan transformasi digital. (tan/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler