Jokowi: Ini yang Harus Dihindari, Casing Lokal Dalamnya Impor, Hati-hati

Rabu, 25 Mei 2022 – 15:36 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot belanja produk dalam negeri, melalui Program Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Hal ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, yang mulai membaik.

BACA JUGA: Lubang Belakang Jepitannya Lebih Bagus dari Anu Wanita, Dokter Boyke Ingatkan Risiko Ini

Oleh karena itu, Presiden Jokowi meminta supaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dialokasikan untuk belanja produk lokal.

“Seperti yang disampaikan di Bali, karena APBN dan ABPD uang rakyat, jangan kita belikan barang impor. Keliru besar kalau kita lakukan hal itu,” ujar Jokowi saat memberikan arahan dan evaluasi Aksi Afirmasi BBI, di JCC pada Selasa, (24/5).

BACA JUGA: Jelang G-20, Kominfo Gelar Pelatihan Protokol Internasional

Jokowi juga mengingatkan agar para menterinya tidak main-main dengan arahannya tersebut.

Mantan gubernur DKI Jakarta ini memastikan akan selalu meminta evaluasi kemajuan program tersebut.

BACA JUGA: Denise Chariesta Jenguk Medina Zein di Rumah Sakit Jiwa, Tetapi Berakhir Begini

Pada kesempatan tersebut, Kepala Negara juga menyoroti peran pimpinan satuan kerja, khususnya pejabat eselon satu dan dua yang merupakan penentu utama kebijakan dalam melakukan belanja barang atau jasa produk dalam negeri.

Bapak tiga anak ini juga meminta Gubernur, Wali Kota, dan Sekda untuk segera memasukkan produk-produk lokal unggulan daerah masing-masing ke dalam e-katalog lokal.

Sebab, dari seluruh 514 Kabupaten dan Kota di 34 Provinsi di Indonesia, hanya 46 Pemda yang memiliki e-katalog, walaupun persyaratannya sudah dipermudah, dari sebelumnya ada delapan langkah menjadi dua langkah.

“Padahal untuk membangun e-katalog lokal syaratnya tidak seperti dulu. Dulu memang rumit, sekarang sangat simple, gampang sekali. Sekali lagi saya minta kepala daerah, sekda segera dilakukan produk-produk lokal, produk unggulan daerah masuk ke e-katalog lokal,” tutur Jokowi.

Dukungan-dukungan dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) hingga asosiasi pengusaha lainnya, juga sangat dibutuhkan untuk mendukung serta mendorong pelaku UMKM lokal lebih kreatif serta inovatif.

Sehingga, produk-produk yang ditawarkan memiliki desain yang unik, serta memliki kualitas produk yang baik.

“Barang-barang lokal harus bisa masuk ke dalam e-katalog lokal. Semuanya harus bisa. Semuanya akan berputar. Kalau permintaan banyak, akan menambah lapangan kerja, dan akhirnya membuka lapangan kerja. Ini tujuan kita,” lanjutnya.

Presiden menekankan agar produk-produk lokal yang dihasilkan semakin menarik minat konsumen, khususnya K/L dan Pemda, dan mampu bersaing dengan produk impor sejenis. Tujuan besarnya mampu memicu pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

“Sehingga nanti semakin banyak produk lokal, produk unggulan daerah semuanya masuk ke e-katalog dan itu akan men-trigger ekonomi daerah dan itu saya pastikan akan membuka lapangan kerja di daerah tanpa kita sadari,” tukasnya.

Presiden meminta untuk mempermudah proses Standar Nasional Indonesia (SNI) agar pelaku UMKM lebih mudah memasukan produknya ke dalam e-katalog.

Saat ini terdapat 340 ribu produk dengan target di atas satu juta produk, yang telah masuk ke dalam e-katalog hingga akhir tahun.

“Saya sampaikan kepada kepala LKPP, jangan ruwet-ruwet kayak dulu. SNI tidak wajib, dulu wajib memang. Sekarang tidak wajib. Sekarang yang wajib hanya barang-barang yang berkaitan dengan keselamatan, harus SNI,” tegas Jokowi.

Meski begitu, Presiden mewanti-wanti agar barang-barang yang masuk e-katalog harus benar-benar produk lokal, bukan hanya merek lokal, tetapi sebenarnya barang impor.

“Banyak yang impor dan model agregator bermerek di e-katalog. Ini yang harus dihindari, casing lokal dalamnya impor, hati-hati dengan ini. Kalau ini bisa kita lakukan dan akan terbuka lapangan kerja sangat besar karena belanja barang dan jasa ratusan triliun bisa mendongkrak ekonomi kita, pasti itu,” seru Presiden.(chi/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler