jpnn.com, PEKANBARU - Presiden Joko Widodo bersama rombongan mengunjungi proyek pembangunan tol Pekanbaru-Dumai, Riau, Minggu (23/7).
Dia berkeliling sekitar kurang satu jam di atas lahan sepanjang 6 KM tersebut.
BACA JUGA: Diperingatkan Jokowi, ESDM Akan Evaluasi Semua Permen
Tol Pekanbaru-Dumai sebagai bagian dari jalur Tol Trans Sumatera, sudah dimulai pekerjaan fisiknya sejak enam bulan terakhir.
Setelah progres pembebasan lahan memperlihatkan titik terang 2015 dan 2016 lalu.
BACA JUGA: Jokowi Bermain Sulap di Hadapan Ribuan Anak-Anak, Hahaha, Menghibur Banget...
Tol sepanjang 131 KM tersebut diharapkan Presiden tuntas pada akhir 2019 mendatang.
"Insyaallah, selesai kira-kira akhir 2019 nanti," kata Jokowi didampingi Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil.
BACA JUGA: Tol Pekanbaru - Dumai Ditarget Selesai 2019
Dijelaskan Presiden yang meninjau pintu tol di titik KM 0,8 KM kemarin. Didampingi Gubri H Arsyadjuliandi Rachman dan Menteri terkait.
Tampak serius dibawah tenda mendengarkan penjelasan Dirut PT Hutama Karya I Gusti Ngurah Putra mengenai Progrès pekerjaan jalur jalan tol yang akan menghubungkan Riau dengan Provinsi tetangga Sumatera Utara tersebut.
Sementara para pejabat Pemprov yang hadir seperti Asisten II Masperi, Kadis PUPR Dadang Eko Purwanto dan Kepala Biro Pembangunan Indra.
Serta jajaran Pimpro Tol Pekanbaru-Dumai dari PT HK yang ditunjuk pemerintah sebagai pelaksana pembangunan jalan tol dan juga masyarakat sekitar ramai melihat dari jauh aktifitas RI 1 kemarin.
Dijelaskan Presiden dibawah terik matahari kepada wartawan, tol Pekanbaru-Dumai memang sudah dimulai 6 bulan lalu pekerjaan fisiknya. Sekarang proses Land Clearing dan pembebasan. Dimana untuk pembebasan tanah pada posisi 47 persen.
"Cepat, cepat sekali. Menteri BPN, Pak Gubernur juga membantu mendorong percepatan dan bekerja maksimal. Termasuk PUPR, BUMN sebagai pelaksana di lapangan lewat HK juga gesa ini. Sudah mulai dan harus siap," tegas Presiden kepada pihak yang disebutnya dan turut mendampingi kemarin.
Jalur jalan tol sepanjang 131 KM tersebut akan menghubungkan Dumai ke Pekanbaru dan sebaliknya. Total investasi diungkapkan Presiden sebesar Rp15-16 Triliun. Presiden optimis akan segera tuntas dalam dua tahun kedepan dengan dukungan seluruh pihak termasuk masyarakat Riau.
"Ini pekerjaan besar dari Lampung sampai Aceh. Dari timur digesa, dari barat digesa. Jadi ini, jadi," tegas Presiden.
Dalam kunjungannya ke pintu tol di Rumbai yang sudah dua tahun terakhir ini ditunggu. Memang Presiden tak ingin singgah begitu saja.
Dia melihat beberapa titik di kawasan tersebut. Tiba menggunakan mobil sedan mewah berplat Indonesia berbendera merah putih. Meninggalkan KM 0,8 pintu tol sebagai Seksi I dari enam seksi yang akan dibuat menembus 131 KM tersebut, Presiden ganti mobil.
Dia menaiki Land Cruiser berplat RI 1. Ternyata Presiden ingin meninjau dan berkeliling hingga KM 5 ruas seksi satu tersebut. Didampingi tiga Menterinya dan Gubernur Riau. Jokowi terus mendorong BUMN agar dapat segera menggesa pekerjaan.
Karena memang mengenai tol yang akan melintasi Riau. Selain Pekanbaru-Dumai untuk memperpendek jarak dan meningkatkan infrastruktur Riau-Sumut. Presiden juga tengah menyiapkan proyek strategis nasional jalur tol Trans Sumatera sebagai lanjutan. Yakni tol Pekanbaru-Padang.
"Pekanbaru-Padang sudah ada Penlok (Penetapan Lokasi), tadi kita diskusi, lokasinya ingin digeser. Penlok dirubah, agar lebih cepat dapat, lebih dekat, juga ada sedikit membuat terowongan," ungkap Presiden.
Selain masih pembahasan, untuk ruas tol Pekanbaru-Padang yang akan menghubungkan Provinsi Riau dengan Sumatera Barat. Dijelaskan Jokowi berdasarkan laporan bawahannya, untuk ganti rugi lahan diperkirakan akan lebih mudah. Karena tanah dominan yang akan dilewati milik BUMN sendiri yakni PTPN.
"Lebih dekat, awal atau akhir tahun 2018 Pekanbaru-Padang ada proyek itu. Tol Pekanbaru-Padang. Akses tahun depan dimulai," ujar Presiden yang mengenakan Sweater berwarna merah kemarin.
Sementara dengan masih 47 persen tuntasnya lahan Pekanbaru-Dumai. Pemerintah pusat mengenai sisa pembebasan lahan memastikan bakal dapat terlaksana.
Seperti persoalan sejumlah bidang tanah milik masyarakat dan bidang lainnya milik perusahaan PT CPI misalnya. Menurut Menteri BUMN Rini Soemarno sudah ada kesepakatan.
"Agustus mudah-mudahan selesai. Sudah ada Letter of Agrément dengan CPI dan pemerintah. Semua kita koordinasikan, selesai," tambahnya singkat.(egp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Psikolog: Pak Jokowi, Jangan Suruh Anak-anak Belajar Terus
Redaktur & Reporter : Budi