Jokowi: Islam di Indonesia Bukan yang Senang Demo dan Marah-marah

Sabtu, 08 Agustus 2015 – 21:59 WIB
Jokowi: Islam di Indonesia Bukan yang Senang Demo dan Marah-marah. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - PANDEGLANG - Presiden Joko Widodo meminta Mathlaul Anwar (MA) konsisten menjadi pencerah umat yang mencerdaskan bangsa dan poros moral dalam menangkal gerakan radikalime atas nama agama.

“MA juga harus mampu menjaga tradisi kearifan yang mengedepankan prinsip kehidupan masyarakat religius yang santun, berkemajuan dan bermanfaat,” kata Jokowi saat membuka Muktamar XIX dan Peringatan Milad Seabad Mathlaul Anwar di Alun-Alun Pandeglang, Sabtu (8/8).

BACA JUGA: Gunung Dukono Ikut Erupsi, Bandara Malut Ditutup

Menurutnya, sebagai organisasi masyarakat tertua, MA memiliki modal sosial, dan kultural dalam menyukseskan akidah pembangunan di Indonesia. Modal tersebut, berupa warisan sejarah dengan berkarakter toleran dan intelektual Islam yang didukung pondok pesantren dan lembaga pendidikan di seluruh pelosok tanah air.

“Jamaah MA harus menjadi modal dalam memperjuangkan nilai-nilai Islam yang moderat, menghormati kebhinekaan, perbedaan, kemajemukan, dan menolak segala bentuk radikalisme yang mengatasnamakan agama,” jelasnya.

BACA JUGA: Politikus PKS Ungkap Adanya Upaya Melawan Konstitusi

Menurutnya, Islam di Indonesia adalah Islam yang penuh kesantunan, tata krama dan berbudi pekerti baik dalam kehidupan sehari-hari.

“Bukan yang senang demo dan marah-marah. Islam kita adalah Islam yang penuh kesantunan, penuh tata krama, dan Islam yang penuh budi pekerti luhur. Inilah Islam kita,” ujarnya.

BACA JUGA: Menteri Rini Janjikan Hadiah untuk 34 Dirut BUMN yang Diberi Tugas Khusus

Modal sosial dan kultural yang dimiliki MA, lanjut Jokowi, harus digunakan untuk memantapkan jati diri MA sebagai organisasi Islam moderat. Melapisi masyarakat dan mendorong kerukunan umat beragama.

“Karakteristik MA sejak lahirnya menghormati perbedaan mazhab dalam Islam. Itu harus terus dikembangkan sebagai model Islam yang rahmatan lil alamin,” katanya.

Selain itu, Jokowi meminta lembaga pendidikan MA semakin menyelaraskan antara penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Memberikan perhatian besar pada program pendidikan yang mendukung pemberdayaan di bidang ekonomi melalui kewirausahaan.

“Kita ingin semakin banyak alumni MA yang berkiprah di berbagai aktivitas ekonomi guna terciptanya kedaulatan ekonomi kita,” jelasnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar Ahmad Sadeli Karim mengatakan, MA yang memasuki usia 100 tahun, mengajak semua untuk terus bekerja keras. Membuktikan diri kehadiran MA ikut mencerdaskan umat dan bangsa.

“Bagi MA, peringatan 100 tahun merupakan momentum untuk memperbarui hidup secara kolektif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” katanya.

Dia mengungkapkan, MA telah memiliki lebih dari 2.000 satuan pendidikan, 72 perguruan di seluruh Indonesia, mulai dari jenjang TK sampai perguruan tinggi.

“Alumnus MA sudah lebih 15.000 orang. Sementara jumlah mahasiswanya lebih dari 10 ribu orang,” ungkapnya.

Kata Sadeli, kini MA memiliki perwakilan di 30 provinsi. MA bervisi melakukan khidmad melalui pendidikan, dakwah dan sosial. MA akan terus menyumbangkan sesuatu yang positif bagi pencerdasan dan kemajuan Islam dan Indonesia. MA mendambakan menjadi bangsa yang cerdas, bermartabat, berdaya saing, berbudi pekerti luhur dan memiliki kualitas tinggi.

“Kita mengajak seluruh pihak bekerjasama dan bahu membahu membangun bangsa Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Plt Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, Universitas Mathlaul Anwar (UNMA) merupakan wujud nyata misi MA di bidang pendidikan. UNMA sebagai perpanjangan pemerintah Indonesia dalam mencerdaskan bangsa.

“Saya berharap kepada kader MA ikut proaktif menyikapi isu nasional dalam bidang dakwah, pendidikan, sosial sehingga terus meningkatkan perbaikan bangsa,” ujarnya. (mg04/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Ada Skenario di Balik Maraknya Calon Tunggal dalam Pilkada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler