jpnn.com - JAKARTA - Persoalan tenaga kerja Indonesia (TKI) termasuk tenaga kerja wanita hingga saat ini masih menjadi persoalan tak terselesaikan. Menurut calon presiden yang akrab dipanggil dengan nama Jokowi itu, masalah TKI di luar negeri harus diselesaikan dengan cara mengatasi permasalahan sebelum penempatan pekerja itu ke luar negeri.
Jokowi mengatakan, persoalan TKI harus diberesi sejak tahap seleksi dan pelatihan sebelum penempatan di negara lain. "Jangan sampai dikirim ke sana (luar negeri), mereka yang belum seleksi dan pelatihan," kata Jokowi di debat capres bertajuk "Politik Luar Negeri dan Ketahanan Nasional" di Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6) malam.
BACA JUGA: Berdebat soal Tank, Jokowi Usul Panser Banteng
Selanjutnya, kata Jokowi, ketika TKI sudah dikirim maka Kedutaan Besar Republik Indonesia harus memiliki data yang komplit terkait pekerja yang dikirim. KBRI, kata Jokowi, harus bisa memberikan perlindungan kepada warga yang bekerja di luar negeri.
"Tentu saja itu harus dikontrol, manajemen pengawasan, pengecekan setiap bulannya apakah kondisi mereka dalam kondisi baik, disiksa atau dianiaya," katanya seraya menambahkan, peran KBRI sangat penting terutama di negara dengan banyak TKI.
BACA JUGA: Muhaimin Targetkan Jokowi-JK Menang Telak di Jatim
Selain itu Jokowi menegaskan jika kelak terpilih maka pemerintah tidak akan mengirim TKI ke negara yang tak punya undang-undang tentang perlindungan terhadap pekerja. "Lebih baik moratorium saja. Kita harus tegas karena ini menyangkut nyawa dan harkat martabat bangsa kita," ujar capres yang diusung PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI ini.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Indosat Dilego saat Era Megawati, Ini Komentar Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Anggap Leopard tak Cocok, Prabowo: Itu Pandangan Keliru
Redaktur : Tim Redaksi