jpnn.com - JAKARTA - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla disebut-sebut kandidat kuat mendampingi bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi). Namun begitu, JK dinilai akan mempersulit kerja Jokowi yang selama ini dikenal dengan gagasan revolusi mentalnya.
"Tidak kompatibel, akan ada gesekan," kata pemerhati politik dari Universitas Paramadina, Herdi Sahrasad dalam diskusi bertema 'Tergantung pada Cawapres', di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Minggu (11/5).
BACA JUGA: Dua Hari Lagi Serahkan Nama Pemenang Konvensi ke SBY
Dia menjelaskan, kekurangan JK untuk menjadi pendamping tepat Jokowi salah satunya karena perbedaan usia yang terlampau jauh. Hal ini ditengarai akan mempersulit langkah gubernur DKI Jakarta itu dalam memimpin pemerintahan ke depan.
Karena itu, Herdi menyarankan agar JK lebih baik menjadi seorang negarawan ketimbang ambisi mengejar jabatan wapres. Selain juga, politisi senior Partai Golkar itu sudah pernah menjabat wapres pada 2004-2009 lalu.
BACA JUGA: Jokowi Harus Pintar Memilih Antara JK dan Abraham Samad
"Lebih baik jadi negarawan saja," tegasnya. (wid/rmo/jpnn)
BACA JUGA: Pekan Depan, Prabowo Umumkan Calon Pendamping
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK dan Abraham Samad Berkompeten Jadi Pendamping Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi