jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Upacara itu merupakan yang pertama kali digelar sejak Presiden Jokowi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Jokowi dalam pidatonya mengatakan, belakangan ini kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air mengalami tantangan. Sejumlah pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan mulai bermunculan.
BACA JUGA: Presiden Ajak Semua Elemen Bangsa Menjaga Pancasila
“Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Dari 100 Orang, 27 Tidak Hafal Pancasila
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (1/6) dalam rangka peringatan Hari Kelahiran Pancasila. Foto: Setpres
Karenanya dia meminta bangsa Indonesia belajar dari pengalaman bangsa lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan juga perang saudara. Pancasila dan UUD 1945, katanya, dapat menghindarkan bangsa Indonesia dari hal-hal yang tak diinginkan itu.
"Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia," tuturnya.
BACA JUGA: Panglima TNI Sebut Teroris Bakal Berpesta di Indonesia, Nih Sebabnya
Mantan wali kota Surakarta itu juga menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk menjaga Pancasila dan kebinekaan bangsa. Salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Lembaga baru itu nantinya akan bertugas memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program pembangunan.
Pada bagian akhir pidato, Jokowi meminta seluruh elemen bangsa bersikap waspada terhadap segala bentuk pemahaman dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila, termasuk komunisme yang secara jelas dilarang di Indonesia.
“Pemerintah pasti bertindak tegas terhadap organisasi dan gerakan yang anti-Pancasila, yang anti-Undang-Undang Dasar 1945, yang anti-NKRI dan yang anti-Bineka Tunggal Ika,” tegas Jokowi.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hidayat Nur Wahid: Peringatan Hari Lahir Pancasila Jangan Cuma Seremonial
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam