jpnn.com, JEMBER - Untuk kesekian kalinya Presiden Joko Widodo kembali menegaskan bahwa tidak ada keharusan bagi sekolah di seluruh Tanah Air untuk menerapkan program pendidikan karakter lima hari sekolah atau full day school (FDS).
Penegasan tersebut disampaikan Jokowi-sapaan presiden seusai membagikan 1.725 Kartu Indonesia Pintar di SMP Negeri 7 Jember, Minggu (12/8).
BACA JUGA: Presiden Pastikan Pengembangan Bandara Jember Tuntas 2019
"Mengenai lima hari sekolah. Perlu saya sampaikan, perlu saya tegaskan lagi bahwa tidak ada keharusan untuk lima hari sekolah. Jadi tidak ada keharusan full day school. Supaya diketahui," tegasnya.
Meski demikian, mantan gubernur DKI Jakarta itu tetap memberikan izin kepada sekolah-sekolah yang telah menerapkan kebijakan full day school. Namun dengan syarat, kebijakan tersebut harus diterima oleh masyarakat dan para tokoh agama setempat.
BACA JUGA: Jokowi Bisa Kehilangan Dukungan dari Kalangan Nahdliyin
"Yang selama ini enam hari silakan lanjutkan. Tidak perlu berubah sampai lima hari. Yang sudah lima hari dan itu kalau memang diinginkan oleh semua pihak ya silakan diteruskan. Kalau diinginkan oleh masyarakat dan ulama silakan," tambahnya.
Diketahui dalam dua pekan terakhir penolakan terhadap FDS semakin masif. Menariknya, hal itu dilakukan oleh pengurus Nahdlatul Ulama di berbagai daerah.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Sekolah Lima Hari, Begini Pendapat Siswa dan Ortunya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tolak Madrasah Diniyah jadi Ekskul sejajar Futsal atau Musik
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam