jpnn.com, JAKARTA - Simulasi Pilpres 2019 di 12 daerah Jawa Barat yang digelar Radar Bogor menempatkan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang dari Joko Widodo - Ma’ruf Amin.
(Baca: Simulasi Pilpres 2019 di 12 Daerah: Jokowi 38,36 Persen, Prabowo 61,64)
BACA JUGA: Status Tersangka Ketua PA 212 Jadi Tanda Kemenangan Prabowo-Sandiaga
Nah, Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno atau BPN Prabowo – Sandi, Nizar Zahro mengatakan, metode simulasi ini lebih jujur daripada sejumlah survei lainnya.
“Mestinya jika survei dilakukan dengan jujur maka hasilnya sama dengan simulasi tersebut. Namun kenyataannya sejumlah survei masih berusaha memanipulasi data dan membohongi publik,” kata Nizar menjawab JPNN, Selasa (12/2).
BACA JUGA: Kalah Simulasi Pilpres 2019, Blusukan Jokowi di Jabar Terkesan Sia-sia
Ketua DPP Partai Gerindra itu menambahkan gelombang perubahan sudah tidak bisa dibendung lagi. Gaung perubahan sangat kuat sekali. “Dari seluruh penjuru nusantara meneriakkan ganti presiden,” kata anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra itu.
Dia menambahkan aspirasi sesuai dengan fakta di lapangan. Menurut dia, setiap kunjungan Prabowo - Sandi pasti dipenuhi lautan manusia. Rakyat berdatangan tanpa dikoordinir ataupun dibayar. “Rakyat datang sendiri menyambut pemimpin baru,” tegas Nizar yang kini duduk di Komisi X DPR itu.
BACA JUGA: Simulasi Pilpres 2019: Wanita Lebih Suka 02, tapi Sayang Prabowo Tak Punya Istri
(Baca lagi dong yang ini: Simulasi Pilpres 2019: Prabowo Menang, Jokowi Tumbang)
Nizar sangat yakin jika simulasi dilakukan di seluruh Indonesia, maka pemenangnya adalah Prabowo – Sandi. “Suara rakyat suara Tuhan. Jika Tuhan sudah berkehendak, maka tidak ada satu kekuatan pun yang bisa mencegahnya,” pungkas pria kelahiran Jawa Timur 18 Agustus 1974 itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Budi Karya Sering Diingatkan Jokowi untuk Salat
Redaktur & Reporter : Boy