JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menghimbau pengguna Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk memaksimalkan fasilitas perawatan di Puskesmas. Hal ini untuk mengatasi lonjakan pasien yang berobat ke rumah sakit.
Menurut Jokowi, Puskesmas memang dirancang sebagai ujung tombak KJS. Sedangkan rumah sakit difungsikan sebagai fasilitas sekunder yang khusus menangani perawatan yang tidak mampu dilakukan Puskesmas.
"Jangan sakit masuk angin langsung dirujuk ke RS, sakit panu dirujuk, sakit korengan juga," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut Jokowi, saat ini fasilitas puskesmas di jakarta sudah semakin baik bahkan tidak kalah dengan rumah sakit. Beberapa puskesmas sudah dilengkapi fasilitas rawat inap bahkan ada yang memiliki dokter spesialis. Di masa yang akan datang, Pemprov DKI juga akan terus meningkatkan pelayanan puskesman dengan menambah peralatan dan kapasitas rawat inap.
Jokowi menyadari paradigma yang melekat di masyarakat bahwa perawatan di puskesmas masih di bawah sumah sakit. Akibat paradigma ini, banyak warga yang enggan dirawat di puskesmas.
"Memang masyarakat kan inginnya kan juga masuk rumah sakit. Sehingga tidak pakai rujukan, ke sananya malam hari. Ditanya rumah sakit, kok gak pake rujukan? Malam hari kan puskesmas tutup. Nah, ini yang mau kita siapin sistem lagi. Sistem itu mesti dikoreksi, diperbaiki," paparnya.
Untuk diketahui, pengguna KJS awalnya akan ditangani oleh puskesmas setempat. Apabila penanganan puskesmas tidak memadai barulah dirujuk ke rumah sakit.
Pada praktiknya, banyak warga ibu kota yang enggan dirawat di puskesmas dan meminta dirujuk ke rumah sakit. Hal ini akhirnya memicu lonjakan pasien pengguna KJS di rumah sakit di Jakarta. (dil/jpnn)
Menurut Jokowi, Puskesmas memang dirancang sebagai ujung tombak KJS. Sedangkan rumah sakit difungsikan sebagai fasilitas sekunder yang khusus menangani perawatan yang tidak mampu dilakukan Puskesmas.
"Jangan sakit masuk angin langsung dirujuk ke RS, sakit panu dirujuk, sakit korengan juga," ujar Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (8/3).
Menurut Jokowi, saat ini fasilitas puskesmas di jakarta sudah semakin baik bahkan tidak kalah dengan rumah sakit. Beberapa puskesmas sudah dilengkapi fasilitas rawat inap bahkan ada yang memiliki dokter spesialis. Di masa yang akan datang, Pemprov DKI juga akan terus meningkatkan pelayanan puskesman dengan menambah peralatan dan kapasitas rawat inap.
Jokowi menyadari paradigma yang melekat di masyarakat bahwa perawatan di puskesmas masih di bawah sumah sakit. Akibat paradigma ini, banyak warga yang enggan dirawat di puskesmas.
"Memang masyarakat kan inginnya kan juga masuk rumah sakit. Sehingga tidak pakai rujukan, ke sananya malam hari. Ditanya rumah sakit, kok gak pake rujukan? Malam hari kan puskesmas tutup. Nah, ini yang mau kita siapin sistem lagi. Sistem itu mesti dikoreksi, diperbaiki," paparnya.
Untuk diketahui, pengguna KJS awalnya akan ditangani oleh puskesmas setempat. Apabila penanganan puskesmas tidak memadai barulah dirujuk ke rumah sakit.
Pada praktiknya, banyak warga ibu kota yang enggan dirawat di puskesmas dan meminta dirujuk ke rumah sakit. Hal ini akhirnya memicu lonjakan pasien pengguna KJS di rumah sakit di Jakarta. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Segera Isi Rusun Cakung
Redaktur : Tim Redaksi