"Kami lebih memrioritaskan monorel dan MRT dibanding enam ruas jalan tol layang," kata Joko Widodo pada wartawan, Selasa (30/10).
Jokowi mengatakan, pembangunan jalan tol ada di urutan ketiga setelah monorel dan MRT. Sebab, untuk penanganan kemacetan, pembangunan angkutan massal monorel dan MRT dinilai lebih mendesak. "Soal efektifitas penanganan kemacetan MRT dan monorel, transportasi massal lebih utama," ujarnya.
Terkait MRT, lanjut Jokowi, pihaknya bakal segera mengundang perusahaan yang akan digandeng untuk mengerjakan proyek tersebut. Sementara untuk pihak Jepang, pertemuan baru digelar setelahnya. "Pokoknya minggu ini PT-nya saya undang, baru minggu depan (konsorsium) Jepang-nya kita undang," terangnya.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan, mengaku belum mengetahui masa depan proyek enam ruas jalan tol layang. Ia juga belum pernah membicarakanya dengan Gubernur Jokowi.
Hanya saja, sepengetahua Ferrial, pendanaan proyek tersebut bukan dari APBD melainkan APBN. "Sejauh ini saya belum mengetahui progres pembangunan enam ruas jalan tol," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Institut Studi Transportasi, Darmaningtyas, mengaku tidak setuju dengan pembangunan enam ruas jalan tol. Menurutnya, kekacauan akan terjadi apabila enam ruas tol dalam kota jadi dibangun. Pasalnya, setidaknya akan ada 12 titik kemacetan, yaitu di pintu masuk dan keluar tol.
Padahal untuk tiap ruas, sebutnya, akan ada lebih dari satu pintu masuk dan keluar. "Bukanya mengurai kemacetan proyek ini justru menimbulkan titik kemacetan baru," terangnya.
Darmaningtyas mengaku tidak mengerti cara berpikir pemerintah jika membangun enam ruas jalan tol. "Karena ini lebih diperuntukkan kendaraan pribadi, dibanding angkutan massal," tandasnya.
Rencana proyek pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta akan dibangun secara bertahap. Tahap pertama, pembangunan ini akan diprioritaskan pada ruas Semanan-Sunter dan Sunter-Pulo Gebang. Setelah itu, tahap kedua akan mulai dibangun pada tahun 2016 dan proses konstruksi diperkirakan akan memakan waktu 2 tahun, sehingga ditargetkan akan mulai beroperasi pada tahun 2018. (wok/rul/pes)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Temui Mari Demi Realisasikan Ruang Kreasi
Redaktur : Tim Redaksi