Anggap Jokowi Makin Tak Dipercaya Rakyat, Rizal Ramli Sodorkan Resep Trisula

Kamis, 26 September 2019 – 15:27 WIB
Rizal Ramli. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan unjuk rasa menentang kebijakan pemerintah yang semakin meluas belakangan ini menunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah dilanda krisis kepercayaan atau defisit trust. Untuk mengembalikan kondisi menjadi kondusif, Rizal menyarankan resep Trisula yakni, kredibilitas, trust, dan keberpihakan.

"Pak Jokowi masih ada kesempatan untuk menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang peduli pada rakyat kalau ia mampu memperlihatkan kredibilitasnya, sehingga ia dapat kembali dipercaya masyarakat dengan membuktikan kebijakan yang dibuatnya secara nyata memang berpihak pada rakyat," papar Rizal dalam keterangannya, Kamis (26/9).

BACA JUGA: Warning Rizal Ramli soal Pancaroba Politik di Era Jokowi

Mantan menko ekuin era pemerintahan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu mengatakan, kredibilitas bisa diperlihatkan dengan tegas dalam menindak para bawahan yang telah mengkhianati rakyat.

"Selama ini kredibitas Pak Jokowi rusak, sebagian besar akibat ulah para orang di sekitarnya. Sikap orang-orang di sekitarnya telah mendegradasi Jokowi karena terlalu mengutamakan kepentingan bisnis dan kelompoknya ketimbang kepentingan rakyat banyak," tutur dia.

BACA JUGA: Rizal Ramli: Ekonomi Indonesia Bakal Selalu Nyungsep karena Dua Hal Ini

Mantan anggota Tim Panel Ekonomi PBB itu mencontohkan, dalam bidang hukum misalnya, kredibilitas Jokowi rusak akibat adanya pejabat yang mempermainkan hukum demi kepentingan dirinya atau membela kelompoknya.

"Kita bisa lihat banyak kasus hukum yang mandek karena terkait dengan kepentingan dari kelompok politik di sekitar Pak Jokowi," tutur Rizal.

BACA JUGA: Rizal Ramli Memohon kepada Jokowi: Pecat dong Menteri Perdagangannya

Dalam bidang ekonomi, lanjut Rizal, Jokowi harus tegas menolak masukan dari para bawahannya yang membela kepentingan asing dan sibuk mengutamakan urusan bisnisnya.

Selanjutnya, sambung Rizal, dalam bidang politik, Presiden Jokowi harus peka terhadap keresahan masyarakat. Misalnya kata dia, dalam kasus rasisme Papua, Presiden Jokowi harus mengintruksikan secara tegas pada aparat keamanan untuk fokus mentuntaskan persoalan itu, bukan menangkapi para demonstran yang menuntut keadilan dan penegakan hukum.

"Akar persoalan Papua kan sebenarnya rasisme, jadi aparat keamanan harus menuntaskan persoalan itu dong. Ingat, Indonesia itu ada karena kebhinekaan, dan konstitusi kita itu secara tegas menolak rasisme," tukas Rizal.

Dia memastikan, jika Presiden Jokowi mampu memperbaiki kredibilitasnya, kepercayaan publik akan pulih kembali. "Sebagai pemimpin, Jokowi harus bisa menunjukkan kredibilitasnya supaya kepercayaan masyarakat kepada Jokowi bisa pulih kembali," ujar Rizal.

Selain itu, sambung Rizal, Presiden Jokowi juga harus peka terhadap penderitaan dan perasaan rakyat. "Kebijakan Jokowi harus berpihak pada rakyat banyak. Misalnya, tidak menaikan iuran BPJS dan menolak kenaikan TDL listrik," kata dia.

Karena itu, Rizal menyarankan Jokowi agar kembali untuk sungguh-sungguy menjalankan Trisakti. Bukan hanya sebagai slogan dan pidato, tetapi Trisakti Bung Karno yang keberpihakannya pada rakyat sangat jelas.

"Kalau Jokowi mau selamat, harus ada perbaikin arah supaya ada surplus dengan kebijakan yang semakin pro rakyat sesuai Trisakti," papar mantan menko kemaritiman itu.

Dia mengatakan jangan selalu memberi karpet merah untuk Tiongkok, karena dalam Trisakti Bung Karno sudah jelas bahwa Indonesia harus berdikari secara ekonomi. "Itu kan yang pernah terucap dari mulut Pak Jokowi sendiri saat 2014 silam. Kalau ucapan dan tindakan tidak selaras, ya wassalam," pungkas Rizal. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler