Jokowi Melepas Ekspor Perdana Isuzu Traga dengan Fasilitas KITE

Jumat, 13 Desember 2019 – 19:07 WIB
Pelepasan ekspor perdana Isuzu Traga. Foto: Bea Cukai

jpnn.com, KARAWANG - Bea Cukai dalam menjalankan fungsinya sebagai trade facilitator dan industrial assistance terus memberikan kemudahan berusaha kepada pelaku industri untuk mendorong peningkatan investasi dan ekspor.

Direktorat Fasilitas Kepabeanan bersama dengan Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Barat merealisasikan fungsi tersebut dengan berkontribusi dalam kegiatan pelepasan ekspor perdana pada salah satu pioneer dalam bidang otomotif di Indonesia yang telah mendapatkan fasilitas KITE (Kemudahan Impor Tujuan Ekspor), PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

BACA JUGA: Penyelundupan Pakaian Bekas Berhasil Digagalkan Bea Cukai Bali-Nusra dan TNI

Pelepasan ekspor perdana dari produk unggulan terbaru PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Isuzu Traga, dilaksanakan di pabrik Isuzu Karawang Plant di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, pada Kamis (12/12), langsung oleh Presiden Joko Widodo. Peresmian ini turut dihadiri Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Gubernur Jawa Barat, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Senior Executive Officer Isuzu Motors Ltd, dan Presiden Direktur PT. Astra International.

Direktur Kepabeanan Internasional dan Antar Lembaga Syarif Hidayat mengungkapkan bahwa ekspor Isuzu Traga telah mendapatkan Fasilitas KITE dari Bea dan Cukai. "Fasilitas ini untuk mendukung ekspor industry manufaktur, berupa pembebasan Bea masuk dan PPn dan/atau PPnBM Impor tidak dipungut untuk impor bahan baku yang diolah, dirakit, dipasang pada barang dan hasil produksinya akan diekspor,” ungkap Syarif.

BACA JUGA: Bea Cukai Rangkul Bupati Karimun Dorong Investasi dan Kinerja Ekspor

Sebelumnya, PT Isuzu Astra Motor Indonesia telah mendapatkan Fasilitas KITE dari Bea Cukai melalui Kantor Wilayah DJBC Jawa Barat pada Oktober 2019 dan telah melakukan impor bahan baku untuk memproduksi Isuzu Traga. Dari impor tersebut, PT Isuzu Astra Motor Indonesia mendapatkan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PPN impor yang tentunya sangat membantu, terutama dalam cash flow perusahaan.

Pada tahun 2015, PT Isuzu Astra Motor Indonesia memindahkan pabrik yang sebelumnya berada di Pondok Ungu, Bekasi ke pabrik baru di Kawasan Suryacipta City of Industry di Karawang. Pabrik Isuzu Karawang Plant memiliki luas lahan 30 hektare dengan kapasitas regular 52.000 unit per tahun dan dapat dioptimalkan hingga menjadi 80.000 unit per tahun.

BACA JUGA: Bea Cukai Jateng & DIY Siap Melayani dan Mendukung Ekspor Produk Perikanan

Pendirian perusahaan ini memberikan dampak yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya di Kabupaten Karawang. Dengan penanaman investasi senilai 2 Triliun Rupiah, perusahaan berhasil menyerap hampir 1000 tenaga kerja terampil dari daerah Kwarawang dan sekitarnya.

Selain itu, perusahaan memberikan penambahan devisa yang tidak kalah besar senilai Rp400 miliar per tahunnya kepada negara, dengan perkiraan akan memberikan sumbangan kepada negara senilai Rp5 miliar per tahun dari segi PPh 22.

Filipina adalah negara tujuan pertama dari ekspor Isuzu Traga dengan rencana total 6.000 unit hingga akhir tahun 2020 dan akan memberikan kontribusi pada devisa Negara diestimasikan mencapai USD 66.000.000 per tahun. Pada tiga tahun ke depan, Isuzu Indonesia berencana untuk memperluas negara tujuan ekspor Isuzu Traga hingga lebih dari 20 negara, tidak hanya di Asia Tenggara, namun juga Timur Tengah, Amerika Latin, serta beberapa negara di Afrika.

Syarif menambahkan bahwa ekspor dari Isuzu Traga ini tidak hanya berdampak pada lingkaran internal dari Isuzu Indonesia sendiri, melainkan juga pada lingkaran eksternal bisnis Isuzu. Kegiatan ekspor membutuhkan penambahan supplier hingga total supplier yang terlibat mencapai 119 perusahaan. "Secara keseluruhan, ekspor akan memberikan tambahan penghasilan bagi para supplier hingga USD 9.000.000 per tahun, serta penambahan omset untuk perusahaan logistik dapat mencapai USD 300.000 per tahun,” tambah Syarif.

Selanjutnya, pada saat ini Bea Cukai terus berfokus untuk melaksanakan fungsi trade facilitator dan industrial assistance nya secara lebih masif lagi, guna mendukung dan meningkatkan investasi dan ekspor serta mendukung neraca perdagangan nasional agar terus meningkat. Dengan gebrakan dari Isuzu Tagra ini, diharapkan akan bisa lebih memacu industry manufaktur Indonesia, baik juga dari bidang otomotif maupun non-otomotif untuk berlomba-lomba memanfaatkan fasilitas KITE dan fasilitas-fasilitas lainnya yang diberikan Bea Cukai untuk bersama-sama meningkatkan ekspor Indonesia dan bersaing dalam pasar dunia.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler