jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan dunia saat ini tengah memasuki bencana krisis pangan. Selain itu, pria yang akrab disapa Jokowi ini menilai adanya krisis energi di tengah pandemi COVID-19.
"Sektor pangan misalnya, FAO sudah mengingatkan akan terjadi krisis pangan, bencana kelaparan yang mengancam dunia," kata Jokowi saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrembangnas) 2020 melalui telekonferensi, Kamis (30/4).
BACA JUGA: Gawat! 2 Kecamatan di Kota Bekasi Terancam Krisis Pangan
Jokowi menerangkan, 135 juta orang di dunia terancam kelaparan di tengah wabah pandemi corona ini. Bahkan, Jokowi memprediksi itu bisa lebih parah.
"Karena itu, ketersediaan pangan, food security kita sangat penting. Bagaimana dengan kesiapan produksi pangan, bagaimana kesiapan industri pengolahan pascapanen, bagaimana dengan efisiensi rantai pasok dan distribusi. Semua harus lihat lagi dan harus menyiapkan strategi besar menghadapi itu ke depan," kata Jokowi.
BACA JUGA: Keluhan Terbaru Jokowi
Demikian juga sektor energi. Menurut Jokowi, volatilitas harga minyak mentah dunia anjlok saat ini. Dari harga USD 60 menjadi USD 20 per per barel.
"Sebuah volatilitas yang sangat besar sekali dan oleh sebab itu, kita harus rancang bagaimana strategi kita ke depan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Ke mana arahnya, apakah bioenergi atau baterai. Ini akan juga menentukan arah riset dan pengembangan energi baru terbarukan," tandas Jokowi. (tan/jpnn)
BACA JUGA: Kapan Indonesia Pulih dari Corona? Begini Jawaban Jokowi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga