Jokowi Merasa Semut, Alex Yakin 1 Putaran

Kamis, 22 Maret 2012 – 11:55 WIB
JAKARTA - Genderang perang para Cagub-Cawagub pada Pilkada DKI Jakarta mendatang sudah mulai memanas. Ada dua gubernur, mantan ketua MPR dan walikota yang bersaing memperebutkan kursi DKI 1 tersebut. Sebagai kandidat yang secara struktural pemerintahan paling rendah, Walikota Solo Jokowi mengaku sebagai kandidat yang paling kecil.
 
"Saya merasa ibarat semut, mereka yang lain seperti gajah. Ada dua gubernur, ada bekas Ketua MPR. Saya merasa kecil di Jakarta," kata Jokowi kepada wartawan.

Diketahui, dari enam calon gubernur, dua lainnya merupakan gubernur. Alex Noerdin masih menjabat sebagai Gubernur Sumsel dan Fauzi Bowo masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Calon lainnya, Hidayat Nur Wahid pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan kini duduk di Komisi I DPR. "Sebetulnya ini pertarungan yang tidak seimbang. Tapi kan semut walau kecil punya sengatan juga. Jadi kami masih optimistis untuk bersaing di Jakarta," imbuh Cagub yang berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Tak mau kalah, kandidat lainnya dari Golkar, Alex Noerdin, mengungkapkan keyakinannya akan menang satu putaran. "Optimis-optimis," kata Alex saat ditanya apa dia optimis menang satu putaran.

Namun, demikian, dia mengakui bahwa lawan-lawan yang dihadapi kali ini cukup berat. Pihaknya tetap berjuang keras untuk memenangkan pemilihan ini. "Semua lawan berat," kata dia.
Alex berjanji jika terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam 3 tahun yang membuat Jakarta lebih tertata. Dia berjanji akan mengatasi macet, banjir, dan kejahatan dalam 3 tahun pertama tugasnya.

Sementara itu, KPU DKI Jakarta meminta calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada 9-10 April mendatang di RSPAD Gatot Soebroto. Hal itu sebagai persyaratan untuk berlaga dalam pesta demokrasi di ibukota.

"Pemeriksaan kesehatan bersifat final. Artinya tidak ada pemeriksaan kesehatan ulang. Baik itu di rumah sakit yang dijalani, maupun rumah sakit lainnya. Kalau tidak lulus kesehatan, maka gugur, tidak bisa nyalon," ujar Ketua KPU DKI Jakarta Juri Adiantoro, usai memberi arahan pemeriksaan kesehatan bagi pasangan calon.

Lebih lanjut dia mengatakan, pemeriksaan kesehatan, mempunyai level yang sama dengan pemeriksaan kesehatan presiden dan wakil presiden. Pihaknya menjamin selama proses dan hasilnya, berlangsung independen. "Di luar daerah ada calon yang tidak lulus kesehatan, kemudian memeriksa di rumah sakit  lain. Dan lulus kesehatan, kemudian jadi konflik. Jadi kami harus tegaskan pemeriksaan di RSPAD bersifat final," tegas Juri.

Juri menambahkan dalam pemeriksaan kesehatan pasangan calon, pihaknya bekerjasama dengan PB IDI. Organisasi profesi tersebut merekomendasikan RSPAD Gatot Soebroto, sebagai tempat memeriksa kesehatan. (wok/dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Resmi Ajukan Gatot

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler