jpnn.com, SINGAPURA - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Scott Morrison, di Suntec Convention Centre, Singapura, di sela rangkaian acara pertemuan ASEAN pada Rabu (14/11).
Selama pertemuan berlangsung, Presiden didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
BACA JUGA: Jokowi Kembali Usung Konsep Indo-Pasifik di KTT ASEAN
Kedua negara membahas secara intensif mengenai kerja sama yang dilakukan kedua pihak dalam beberapa bulan belakangan. Salah satu di antaranya di bidang penanggulangan terorisme.
Dua pemimpin itu juga membahas peningkatan kerja sama mengenai dialog antarumat beragama untuk mendorong hubungan kedua negara ke arah yang lebih baik.
BACA JUGA: Hadiri KTT ASEAN, Jokowi Bertolak ke Singapura
Dalam hal ini, RI dijadikan percontohan mengenai kerukunan di tengah keragaman yang ada.
"Keduanya juga membahas soal interfaith dialogue di mana Indonesia dinilai sebagai contoh bagi kemajemukan," tutur Retno Marsudi usai pertemuan.
BACA JUGA: Hadiri KTT ASEAN, Jokowi Bertolak ke Singapura
Selain itu, pihak Indonesia kembali menegaskan posisinya terutama mengenai upaya menciptakan perdamaian Palestina-Israel berdasarkan prinsip "two-state solution".
Indonesia memandang bahwa solusi dua negara merupakan cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik secara adil.
"Presiden kembali menyampaikan posisi Indonesia dan mengharapkan Australia dapat membantu mewujudkan perdamaian Palestina dan Israel berdasarkan two state solution," ujarnya.
Dalam pertemuan, PM Australia juga menyampaikan kembali dukungan Australia terhadap pengembangan konsep kerja sama Indo-Pasifik, yang diprakarsai Indonesia, dengan mengedepankan sentralitas ASEAN.
"Indonesia menyampaikan penghargaan atas dukungan Australia terhadap pengembangan Indo-Pasifik yang mengedepankan sentralitas ASEAN," tandas Retno.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menjajal Jalan Terjal Perhutanan Sosial
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam