JAKARTA - Sikap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang merestui pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota mendapat reaksi negatif dari publik. Pria yang akrab disapa Jokowi itu dinilai tidak konsisten dan tidak berpihak kepada rakyat. Menanggapi ini, mantan Wali Kota Surakarta itu meminta masyarakat tidak terburu-buru menghakiminya.
"Jangan dikomentari terlalu jauh dulu. Saya dengar kok dari pakar-pakar, termasuk yang berkicau di twitter," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/1).
Jokowi menegaskan, persetujuannya atas proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu dengan catatan. Catatan yang dimaksud yakni keenam ruas jalan tol itu akan menfasilitasi angkutan umum.
Jokowi menjelaskan, ia setuju karena Kementerian PU memastikan bahwa enam ruas jalan tol dapat dilewati bus Transjakarta secara gratis. Bahkan ada kemungkinan jalan tol akan dilengkapi dengan shelter Transjakarta.
"Saya nggak tahu tapi nanti pelaksanaannya seperti apa saya mau tes," ujarnya. Selain itu Jokowi juga memberi beberapa catatan lain untuk proyek enam ruas jalan tol. Diantaranya harus ada kajian lingkungan yang lengkap dan memenuhi ketentuan serta adanya pembatasan jumlah pintu tol.
Nah, kalau sayaray yang diajukan itu tidak dipenuhi, maka dia tidak akan mendukung pembangunan tersebut. Lebih lanjut Jokowi membantah adanya tekanan pemerintah pusat untuk menyetujui proyek ini. Menurutnya, Jakarta memang membutuhkan lebih banyak jalan tol.
Sekedar diketahui, Kementerian PU berencana membangun 6 ruas jalan tol layang di Jakarta. Ruas jalan tol tersebut antara lain Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Tanah Abang-Ulujami, serta Pasar Minggu-Casablanca. Pembangunan akan dibagi dalam 3 tahap yang dimulai pada pertengahan tahun depan. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana lebih dari Rp40 trilliun. (dil/jpnn)
"Jangan dikomentari terlalu jauh dulu. Saya dengar kok dari pakar-pakar, termasuk yang berkicau di twitter," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (11/1).
Jokowi menegaskan, persetujuannya atas proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu dengan catatan. Catatan yang dimaksud yakni keenam ruas jalan tol itu akan menfasilitasi angkutan umum.
Jokowi menjelaskan, ia setuju karena Kementerian PU memastikan bahwa enam ruas jalan tol dapat dilewati bus Transjakarta secara gratis. Bahkan ada kemungkinan jalan tol akan dilengkapi dengan shelter Transjakarta.
"Saya nggak tahu tapi nanti pelaksanaannya seperti apa saya mau tes," ujarnya. Selain itu Jokowi juga memberi beberapa catatan lain untuk proyek enam ruas jalan tol. Diantaranya harus ada kajian lingkungan yang lengkap dan memenuhi ketentuan serta adanya pembatasan jumlah pintu tol.
Nah, kalau sayaray yang diajukan itu tidak dipenuhi, maka dia tidak akan mendukung pembangunan tersebut. Lebih lanjut Jokowi membantah adanya tekanan pemerintah pusat untuk menyetujui proyek ini. Menurutnya, Jakarta memang membutuhkan lebih banyak jalan tol.
Sekedar diketahui, Kementerian PU berencana membangun 6 ruas jalan tol layang di Jakarta. Ruas jalan tol tersebut antara lain Semanan-Sunter, Sunter-Pulo Gebang, Duri Pulo-Kampung Melayu, Kemayoran-Kampung Melayu, Tanah Abang-Ulujami, serta Pasar Minggu-Casablanca. Pembangunan akan dibagi dalam 3 tahap yang dimulai pada pertengahan tahun depan. Proyek ini diperkirakan akan menghabiskan dana lebih dari Rp40 trilliun. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angin Kencang, 81 Pohon di Jakarta Tumbang
Redaktur : Tim Redaksi