Jokowi Minta Musisi Membuat Visi Misi Musik Nasional 2050

Jumat, 23 Maret 2018 – 08:34 WIB
Presiden Joko Widodo menerima sejumlah musisi nasional dan panitia Konferensi Musik Nasional di Istana Merdeka, Senin (22/3). Foto: Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta para musisi nasional mulai menyiapkan sebuah visi misi maupun peta jalan unruk bagaimana industri musik di Indonesia akan berkembang.

Hal itu disampaikannya saat menerima sejumlah musisi nasional dan panitia Konferensi Musik Nasional di Istana Merdeka, Senin (22/3).

BACA JUGA: Panitia Haul ke-13 Guru Sekumpul Siapkan Tempat Duduk Jokowi

"Saya sebetulnya ke depan itu mengimpikan bagaimana strategi besar kebudayaan kita, lebih khusus lagi di bidang musik. Ada visi misalnya visi 2050 dan visi 2100. Ini sudah mulai dirancang sejak mulai sekarang," kata Presiden dalam sambutannya.

Kepala Negara mendorong agar visi dan peta jalan dimaksud dapat difokuskan ke dalam sejumlah tahap beserta target-targetnya. Seperti misalnya fokus yang hendak dicapai dalam lima tahun pertama dan seterusnya.

BACA JUGA: Perindo Makin Mantap Dukung Jokowi, Ini Alasannya

Dengan begitu akan ada hasil yang konkret terkait berbagai persoalan musik nasional. Misalnya berkaitan dengan tata kelola, peelindungan atau masalah lainnya. Sehingga ada kemudahan bagi musisi

Menurutnya, target dan peta jalan yang jelas seperti itu akan memberikan kemudahan baik bagi pemerintah dan para pelaku di industri musik itu sendiri.

BACA JUGA: Yakinlah, Kritik Amien Rais ke Jokowi Tak Bermaksud Jelek

Dalam pertemuan tersebut, tampak hadir di antaranya Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Glenn Fredly selaku ketua panitia Konferensi Musik Nasional 2018, Abdee Negara, Bunga Citra Lestari, Sheryl Sheinafia, Erwin Gutawa, dan sejumlah musisi serta para pelaku industri musik Tanah Air.

Triawan Munaf mengatakan bahwa kedatangan para musisi ini untuk melaporkan kepada presiden tentang kegiatan yang dilakukan dalam rangka Hari Musik Nasional. Tahun ini juga secara khusus diadakan Konfrensi Musik Indonesia yang pertama di kota Ambon.

"Kenapa dipilih kota Ambon? Karena Ambon sudah beberapa tahun ini dicita-citakan sebagai kota musik pertama Unesco atau kota musik dunia pertama di Indonesia. Semua potensi ada di sana. Hanya saja ada fasilitas-fasilitas yang perlu direalisasikan bekerjasama dengan berbagai stakeholder," kata Triawan.

Triawan melanjutkan kondisi musik di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Kesejahteraan musisi, pencipta, masih jauh dari harapan. Selain itu, pelanggaran hak cipta belum ditindak dengan baik. Karenanya ke depan akan disusun langkah-langkah kongkret untuk kebaikan musik nasional.

Sementara itu Glenn Fredly mengatakan Konferensi Musik Indonesia adalah momen bersejarah bagi musik Indonesia. Dalam konferensi tersebut ada tiga aspek besar yang dibahas, yaitu musik dalam aspek ekonomi, aspek pendidikan, dan sebagai alat ketahanan kebudayaan.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan Amien Rais jika Tak Mengkritik, tapi Datanya Meragukan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler