Panitia Haul ke-13 Guru Sekumpul Siapkan Tempat Duduk Jokowi

Jumat, 23 Maret 2018 – 06:09 WIB
Suasana pemantapan pola pengamanan rangkaian Haul ke-13 Guru Sekumpul, Kamis (22/3). Foto: Sutrisno/Radar Banjarmasin/JPNN.com

jpnn.com, MARTAPURA - Panitia Haul ke-13 Guru Sekumpul yang berlangsung 25 Maret mendatang telah menyedikan tempat duduk untuk Presiden Jokowi.

Posisi Jokowi duduk dekat dengan dua putra Guru Sekumpul yaitu Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali.

Penyiapan tempat duduk kepala negara tersebut disampaikan langsung oleh Imam Musala Ar-Raudah Guru Sa’duddin saat kunjungan Komandan Korem 101 Antasari Kolonel Inf Yudianto PutraJaya, kemarin malam.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Kuping Pemerintah Kurang Tebal

Posisi yang disediakan ini sudah sesuai dengan kesepakatan internal Sekumpul.

Presiden Jokowi duduk tepat di sebelah kiri posisi dua putra Guru Sekumpul, bersandar di dinding musala menghadap ke jemaah.

BACA JUGA: Insyaallah Petahana tidak Lawan Kotak Kosong di Pilpres 2019

Pertemuan kurang lebih satu jam dimulai sekitar pukul 21.00 Wita. Yudianto ingin menyaksikan langsung lingkungan musala secara lengkap, termasuk jalur perjalanan kepala negara.

Utamanya, dia ingin memastikan posisi duduk Presiden Jokowi sewaktu mengikuti ritual Haul Guru Sekumpul di Musala Ar Raudah Sekumpul.

BACA JUGA: Perindo Makin Mantap Dukung Jokowi, Ini Alasannya

Meski telah melalui sejumlah rapat dan persiapan, Yudianto sendiri belum berani memastikan kehadiran kepala negara ke Haul Akbar Abah Guru Sekumpul ke-13.

"Paspampres yang datang ke lokasi untuk memastikan kondisi lapangan," ucapnya.

Paspampres datang kemarin petang setelah Salat Asar. Mereka berseragam safari dan berkeliling saling berkoordinasi dengan pejabat setempat. Jumlahnya tidak diketahui pasti, karena titik pemeriksaan saling berjauhan kendati berpusat di musala.

Kepala Dinas Perhubungan Banjar, Kalsel, HM Aidil Basith menegaskan, saat pertemuan di Istana tidak ada pembicaraan tentang kepastian presiden hadir ke Sekumpul.

Jadwal kedatangan itu pun dinilainya tidak valid, pasalnya protokoler istana hanya ingin mengetahui situasi Sekumpul dan Martapura secara umum mulai jalur, areal parkir serta konsep acara.

“Mereka sebenarnya kaget karena acara sebesar ini tidak ada panitia, semua hanya menggunakan pola relawan dan tiap petugas memiliki tanggung jawab terpisah. Tugas pemerintah lebih banyak mengamankan tamu sedangkan di Ar Raudah itu kewenangan keluarga Sekumpul,” tegasnya. (mam/ris/ay/ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Bilang Indonesia Bubar 2030, Begini Respons Jokowi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler