"Di kecamatan kelurahan pelayanannya tertutup, pakai sistem loket. Sudah ketinggalan 200 tahun lalu itu," ujar Joko Widodo saat menemui camat dan lurah se-Jakarta di Balai Agung, Kamis (25/10).
Pria yang disapa Jokowi itu menilai, sistem loket menciptakan jarak antara petugas yang melayani dengan warga yang dilayani. Ia mengharapkan pelayanan di kantor perangkat wilayah meniru bank dimana petugas dan nasabah langsung bertatap muka tanpa pembatas.
Selain itu ruang tunggu di kantor-kantor pelayanan juga harus diperbaiki. Ia menilai ruang tunggu yang ada saat ini tidak nyaman bagi warga terutama jika terjadi antrian panjang.
"Saya coba mau buat KTP tapi mau duduk dimana cuma ada satu, dua kursi saja. Kalau ada yang antri gimana? mau duduk di lantai?" imbuh Jokowi.
Sikap petugas pelayanan pun tidak luput dari perhatiannya. Ia mengaku mendapat keluhan dari warga bahwa petugas kerap bersikap tidak ramah.
Untuk itu Jokowi meminta para camat dan lurah untuk lebih selektif dalam menempatkan anak buahnya di loket pelayanan. Ia mewajibkan para petugas pelayanan untuk selalu tersenyum dan bersikap sopan kepada warga yang dilayani.
"Tolong lurah, camat beri tahu yang di front desk untuk ramah. Jangan sampai facenya nggak enak, tidak ucapkan selamat pagi muka merengut. Kalau ada yang cantik, pasang yang cantik," papar Jokowi menyampaikan arahannya.
Seluruh masukan tersebut diharapkan dapat segera dilaksanakan oleh seluruh kantor perangkat wilayah. Ia mengharapkan seluruh kantor peringkat wilayah menerapkan pelayanan yang setara.
"Harus ada tata ruang yang sama di seluruh kelurahan dan kecamatan. Mulailah dibenahi, mulai dibersihkan agar tempat melayani nyaman. Buat yang nggak ada uang nanti 2013 bisa dimulai," pungkas mantan Walikota Surakarta ini. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bus Trans Jakarta Harus Ditambah Secepatnya
Redaktur : Tim Redaksi