jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah ingin mempercepat pelaksanaan mandatori biodiesel untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meyakini langkah itu bisa menghemat pengeluaran negara untuk impor minyak.
BACA JUGA: Kubu Oposisi Sepertinya Tak Siap Hadapi Pilpres 2019
Dia mengatakan, percepatan pelaksanaan mandatori biodiesel dan energi baru terbarukan perlu dilakukan.
Sebab, saat ini penggunaan energi fosil masih sangat dominan dari bauran energi nasional.
BACA JUGA: Malut Rasakan Manfaat Tol Laut, Jokowi Bisa Menang 70 Persen
Di sisi lain, pemanfaatan energi baru terbarukan masih sangat kecil.
"Kita tidak boleh hanya tergantung kepada energi fosil semata karena suatu saat energi fosil akan habis. Ini saya kira sudah beberapa kali kita bicarakan mengenai ini. Saya hanya melihat implementasi di lapangan ini betul-betul belum sesuai yang kita harapkan," ucap Jokowi, Jumat (20'7).
BACA JUGA: Admin Pemburu Kecebong Pembenci Jokowi Dituntut 4 Tahun Bui
Dia menambahkan, program itu sangat penting untuk memperbaiki neraca perdagangan.
Salah satu yang paling utama adalah untuk mengurangi impor minyak sehingga berujung pada penghematan devisa yang cukup besar.
"Saya mendapatkan informasi bahwa setiap hari kalau ini bisa kita lakukan, kita akan hemat kurang lebih USD 21 juta per hari,” kata Jokowi. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samijo Anggap Komposisi Sipil-Militer Ideal di Pilpres 2019
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam