jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta Perguruan Tinggi (PT) mengantisipasi perubahan di berbagai bidang dengan mendorong para mahasiswanya mengembangkan inovasi agar tidak terjebak pada rutinitas.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Presiden yang akrab disapa Jokowi saat menghadiri Penutupan Rembuk Nasional Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) yang digelar pada Rabu (29/11), di Universitas Esa Unggul, Jakarta.
BACA JUGA: Pak Jokowi, Kapan Surati DPR soal Penggganti Panglima TNI?
"Kata kuncinya adalah mendorong dan mengembangkan inovasi. Kita tidak boleh terjebak pada rutinitas dan cara-cara baru harus dikembangkan. Keinginan mahasiswa untuk berinovasi harus ditumbuhkan serta kreasi-kreasi baru harus difasilitasi dan dikembangkan," ujar Jokowi.
Tak hanya para mahasiswa, Presiden juga berharap perguruan tinggi mendukung para sociopreneur yang telah melakukan sejumlah inovasi dan berhasil memecahkan masalah di masyarakat. Seperti pembuatan tas daur ulang dari bahan non kimiawi yang bisa mengurangi pencemaran lingkungan.
BACA JUGA: Tak Ada Negara Maju tanpa Infrastruktur Mumpuni
Kemudian membuat aplikasi untuk komunikasi antara guru dan murid, antar guru dengan pemangku kepentingan pendidikan, membuat aplikasi untuk memberi makan ikan secara efisien, hingga aplikasi untuk perdagangan online.
Selain itu, lanjut Presiden, proses pengajaran dan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran di perguruan tinggi juga harus diubah. Seperti tempat perkuliahan yang tidak melulu harus dilakukan di dalam ruangan. Menurut Presiden, walaupun teori penting tapi tantangan dan pengalaman lebih penting.
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Tak Hanya Sindir tapi Tagih Jawaban Jokowi
"Penting di sebuah perguruan tinggi adanya co-working space, penting sekali. Para mahasiswa, para dosen bisa saling bekerja sama, bisa bekerja bersama menciptakan inovasi-inovasi, menciptakan hal-hal baru. Interaksi lintas ilmu, lintas fakultas sangat penting saat ini," seburnya.
Bahkan ke depannya, mantan gubernur DKI Jakarta ini berharap perguruan tinggi dapat meningkatkan co-working space menjadi creative hub dengan spesifikasi yang dimiliki oleh masing-masing perguruan tinggi.
Presiden meyakini cara tersebut akan memberikan banyak manfaat bagi perguruan tinggi, di antaranya pembiayaan pengembangan inovasi ke dunia industri.
"Artinya tidak berarti harus semuanya dibiayai oleh perguruan tinggi tapi bisa dibiayai bersama dengan pihak swasta, pihak perbankan, perusahaan packaging, perusahaan marketing, perusahaan logistik, dan yang lainnya," pungkasnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut adalah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Harapan Jokowi di Hari Ultah ke-46 KORPRI
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam