Jokowi Minta Pusat Patungan Lebih Besar Untuk MRT

Senin, 03 Desember 2012 – 17:10 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo nampaknya benar-benar pening memikirkan proyek Mass Rapid Transit yang belum juga diputuskan. Namun dia dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak pernah meminta subsidi kepada pemerintah pusat untuk membiayai proyek MRT. Yang dia minta hanyalah skema pembiayaan yang lebih ringan untuk Jakarta.

"Yang kita minta itu komposisi 58 (pusat) dan 42 (daerah), dirubah jadi 70-30," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/11).

Jokowi menilai, rencana dimana pemerintah DKI menanggung 42% pembiayaan terlalu memberatkan pihaknya. Dengan komposisi tersebut itu, dikawatirkan Pemprov DKI akan kesulitan dalam mensubsidi harga tiket.

Mantan Gubernur Solo itu menginginkan agar tiket MRT di Jakarta tidak jauh berbeda dengan negara lain yaitu sekitar USD 1 atau sekitar Rp9 ribu. "Ya, syukur-syukur kalau lebih murah," imbuh mantan Walikota Surakarta tersebut.

Untuk membahas hal ini, besok Jokowi akan menemui Menteri Keuangan Agus Martowardojo."MRT besok akan ketemu dengan Menkeu, jam 3," ungkap gubernur berbadan kurus itu.Sekedar diketahui untuk membiayai pembangunan proyek MRT pemprov DKI akan dibantu oleh pemerintah pusat. Rencananya 58% biaya akan ditanggung pemerintah pusat melalui sistim hibah. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SKTM jadi Syarat Pelajar Peroleh Kartu Jakarta Pintar

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler