jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengingatkan kementerian terkait bahwa target energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23 persen harus tercapai pada 2025. Salah satunya dengan mengolah sampah menjadi energi listrik.
Untuk itu, Jokowi, sapaannya, meminta agar regulasi terkait itu segera disederhanakan. Pasalnya, ia mengaku, saat ini sudah banyak investor yang mengantre untuk mengolah sampah menjadi energi.
BACA JUGA: Inilah Kalimat Lengkap Amarah Presiden Jokowi
“Saya melihatnya di lapangan, sampahnya banyak, yang mau menyelesaikan banyak, tetapi aturannya yang menyulitkan,” kata Jokowi ketika memberikan pengantar pada rapat kabinet terbatas tentang pengolahan sampah menjadi energi listrik di kantor presiden, Senin (7/12) petang.
Jokowi mengatakan, selama pengalamannya menjadi kepala daerah, regulasi adalah hambatan terbesar untuk mengelola sampah menjadi energi listrik. Karena itu, tegasnya, harus ada aturan jelas tentang pengolahan sampah.
BACA JUGA: MKD tak Berani Copot Setya Novanto, Rakyat Muak
“Targetnya bukan masalah harga di listriknya, meskipun itu juga harus dikalkulasi. Tapi targetnya sampah menjadi bersih dan bermanfaat bagi energi,” imbuh Jokowi.
Untuk masalah harga, menurut Jokowi, pemerintah mungkin saja bisa memberikan subsidi seandainya perhitungan yang dilakukan PLN tidak menguntungkan.
BACA JUGA: Kali Ini Jokowi Benar-benar Murka!
"Tetapi yang ingin dibicarakan ini adalah bagaimana aturan itu menyebabkan investor bisa segera masuk. Investasi bisa segera masuk, dan sampah hilang dari peredaran,” tandas Jokowi. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Punya Malu, Setya Novanto Seharusnya Mundur
Redaktur : Tim Redaksi