Jokowi Minta WNI di Tiongkok Ikut Mempromosikan Wisata Nusantara

Minggu, 04 September 2016 – 17:27 WIB
Presiden Joko Widodo dalam dialog dengan Diaspora Indonesia di Shanghai, Sabtu (3/9). Foto: Kemenpar for JPNN.Com

jpnn.com - SHANGHAI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Tiongkok untuk berkampanye dan mempromosikan wisata Tanah Air. Menurut dia, WNI di Tiongkok mesti aktif mengajak warga berpenduduk terbesar di dunia itu untuk menikmati eksotisme alam dan keindahan budaya nusantara.

Jikowi menyatakan hal itu saat berdialog dengan Diaspora Indonesia di Golden Hall Shanghai Mart, Sabtu (3/9). Salah satu kebiasaan Jokowi saat kunjungan kerja di luar negeri memang bertemu dan berdialog dengan para WNI .

BACA JUGA: Tiba di Jakarta, 58 WNI Calon Haji Berpaspor Filipina Ogah Bicara ke Pewarta

Suasana dialog itu sangat cair, tidak protokoler, tidak kaku, sehingga beberapa mahasiswa, pekerja profesional dan pengusaha yang hadir merasa sangat nyaman. Presiden Jokowi pun memanfaatkan dialog itu  untuk menggali ide-ide segar, menjaring inspirasi dan mencari solusi atas problematika mendasar yang bisa dibawa ke tanah air.

Di Shanghai, Presiden Jokowi juga membandingkan Indonesia dengan Malaysia yang sudah dikunjungi 24 juta wisatawan mancanegara (wisman) dalam satu tahun. Thailand lebih hebat lagi, didatangi oleh 28 juta wisman dalam setahun.

BACA JUGA: Sembilan Calon Jamaah Haji Masih di Filipina, Johny: Mereka Pahlawan

Sedangkan Indonesia pada 2015 dikunjungi 10,4 juta (wisman) atau naik 10,3 persen dari tahun sebelumnya. Tapi itu pun masih kalah jauh dibandingkan Malaysia dan Thailand.

"Padahal tempat yang indah-indah di kita itu banyak sekali. Apa yang keliru? Apa yang salah? Tahun 2019 targetnya harus sudah di atas 20 juta (wisman)," tegas Presiden Jokowi.

BACA JUGA: Siapa yang Ditangkap KPK di Sumsel?

Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menjelaskan, dirinya pada tahun lalu telah menandatangani kerja sama di bidang pariwisata dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Penandatanganan itu dilakukan setelah peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015.

Saat itu, kedua negara berupaya untuk mendatangkan sepuluh juta wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia. Upaya ini telah mulai mendatangkan hasil.

"Manado mulai bulan Juli-Agustus lalu terjadi peningkatan turis hingga 1.000 persen karena ada direct flight dari empat provinsi dan 6 kota di sini (Tiongkok). Sekarang di Manado banyak dibangun restoran, hotel. Banyak sekali. Nanti saya mau lihat perubahan Manado seperti apa," ungkap presiden sambil menegaskan bahwa pariwisata punya efek kuat terhadap perekonomian masyarakat.

Dialog dengan Diaspora Indonesia itu dihadiri sekitar 700-800 warga WNI. Ini adalah rangkaian lawatan Presiden Jokowi dalam Pertemuan G-20 di Hangzhou. Dari kota itu, presiden beserta rombongan naik kereta cepat ke Shanghai dan bertemu dengan Diaspora Indonesia.

Presiden Jokowi juga mengamati, saat ini pariwisata semakin bergairah. Atmosfer dan suasananya mulai bergerak positif.

"Orang sudah mulai melihat ada prospek. Kita juga sudah mentukan sepuluh destinasi pariwisata baru. Kita perbaiki produknya, kemasannya, masyarakat disiapkan, infrastuktur dibangun, promosi digencarkan!" kata Jokowi.

Lebih lanjut Jokowi menceritakan pertemuannya dengan Jack Ma, pendiri Online Shopping terbesar di dunia, Alibaba.Com. Mantan Gubernur DKI itu langsung menyodorkan permintaan ke Jack Ma.

“Saya minta Alibaba juga mendukung target turis Tiongkok ke Indonesia. Baik dalam bentuk bisnis, pendidikan, penelitian, dan lain-lain. Saya ingin bangsa kita menjadi bangsa pemenang, saya yakin bangsa kita mampu jadi bangsa pemenang," kata Presiden Jokowi yang juga mantan wali kota Surakarta itu.

Kepada para Diaspora Indonesia, lagi-lagi Presiden Jokowi mengajak para investor dan pengusaha untuk menanamkan modal ke Indonesia. "Saya mengundang para pengusaha Tiongkok untuk datang ke Indonesia dan melakukan investasi, perdagangan, turisme," ajaknya.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menambahkan, outbound atau orang Tiongkok yang bepergian ke luar negeri pada 2015 saja mencapai 120 juta orang. Yang ke Thailand sudah 8 juta wisman. Ke Korea, Hongkong dan Jepang jumlahnya sangat signifikan.

Sedangkan WN Tiongkok yang yang ke Indonesia baru 1 persen atau masih di angka 1,2 juta orang.  Tapi tahun ini, kata Arief, angka wisatawan mancanegara (wisman) asal Tiongkok yang berkunjung ke Indonesia mulai meledak dan menggeser Australia di posisi ketiga, setelah Singapore dan Malaysia.

Selama ini, jumlah turis Tiongkok di bawah angka wisman Negeri Kanguru Australia. "Sekarang sudah menggeser Australia. Termasuk yang ke Pulau Bali, jumlah wisman Tiongkok lebih besar hingga bulan ketujuh (Juli, red) tahun 2016," ungkap Arief.

Mulai 2016 ini, Menpar Arief Yahya juga rajin ke Tiongkok agar target 20 juta wisman pada tahun 2019  terealisasi dengan baik. Tahun 2016 ini, targetnya 12 juta. Sampai bulan Juli masih on track.

Arief mengatakan, fokusnya adalah membuat 3 A atau atraksi, amenitas dan akses pada 10 destinasi prioritas atau 10 Bali Baru. ”Atraksi, amenitas dan Aksesnya. Terutama akses yang konkret membawa wisatawan terbang ke tanah air," kata Arief.

Sedangkan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau yang kondang dengan sebutan Bali Baru itu adalah  Danau Toba Sumut, Tanjung Kelayang di Belitung, Tanjung Lesung Banten, Kepulauan Seribu dan Kota Tua di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo-Temgger-Semeru di Jatim, Mandalika di Lombok, Labuan Bajo-Komodo di NTT, Wakatobi di Sultra dan Morotai di Maluku Utara.(adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 168 Calon Jamaah Haji Korban Penipuan Tiba di Tanah Air Hari Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler