jpnn.com - BOGOR - Saat di lapangan Siaga Bojong Gede, Kabupaten Bogor, capres Joko Widodo alias Jokowi mengklarifikasi isu yang menyatakan dirinya sebagai warga Singapura.
Jokowi juga membantah tudingan bahwa dia tidak memiliki identitas agama yang jelas.
BACA JUGA: Jokowi Bantah Hapus Sertifikasi Guru
“Muka ndeso (desa, red) kayak gini kok dibilang asli Singapura,” ucapnya sambil tersenyum.
Jokowi juga meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan berbagai isu miring tentang dirinya. Menurut Jokowi, isu-isu itu sengaja dibuat agar memberi citra yang negatif kepadanya.
BACA JUGA: Jokowi: Yang Kaya Apa Mau Salaman dengan Rakyat?
“Itu namanya plesetan politik, agar masyarakat berbelok. Jadi jangan terpengaruh. Kira-kira pada mau belok atau tidak?,” tanya Jokowi yang langsung dijawab oleh ribuan masyarakat “Tidak!”.
Jokowi juga berbagi cerita tentang kehidupan masa kecilnya. Kepedihan saat masih belia membuatnya enggan berlama-lama di kantor ketika menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Sebab, dia menilai, persoalan masyarakat lebih banyak berada di pinggir kali, pasar, terminal dan RT/RW.
BACA JUGA: Ini Pesan Habib ke Jokowi
“Saya di kantor hanya dua jam. Lagian buat apa, paling hanya tandatangan. Saya lebih suka ngobrol dengan ketua RT/RW, nongkrong di pinggir kali, ngobrol bersama pedagang, supir dan para masyarakat,” tukasnya.
Jokowi dan iring-iringannya lantas mengunjungi Kantor DPC Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Bogor, di bilangan Cibinong. Di gedung dua lantai itu, ratusan warga Nahdliyin yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nahdliyyin (Amanah) mendeklarasikan dukungan kepada capres dan cawapres nomor urut dua.
Tak banyak bicara, Jokowi mengucapkan terimakasih atas dukungan warga Nahdliyyin dan ulama.
“Kalau bukan karena para ulama dan warga Nahdliyyin, masyarakat akan mempercayai isu tentang saya yang tidak memiliki agama jelas,” terangnya. (ind/nal/azi/c/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Jokowi Minta Babinsa Dibekukan
Redaktur : Tim Redaksi