jpnn.com - JAKARTA -- Kapolri Jenderal Sutarman menyatakan telah menetapkan situasi keamanan Siaga I sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi pada Senin malam, (17/11). Penetapan siaga I ini untuk mengantisipasi reaksi yang akan dilakukan oleh masyarakat.
Meskipun berstatus Siaga I, kondisi keamanan sejak pengumuman kenaikan harga BBM dilakukan Presiden Joko Widodo di Istana Negara hingga saat ini masih dapat dikendalikan. Bahkan Sutarman menjamin situasi dalam negeri sejauh ini masih kondusif.
BACA JUGA: Jokowi Naikan BBM, Pramono: Inilah Pemimpin
"Siaga satu saya perintahkan dari kemarin. Sampai dengan saat ini kondisi masih sangat kondusif. Aman, kebijakan sudah diputuskan saya kira kewajiban Polri untuk melakukan pengamanan setiap dampak kebijakan," ujar Sutarman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa, (18/11).
Pengamanan sejak malam tadi, kata dia, difokuskan di SPBU-SPBU yang mengalami banyak antrian pembeli di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Politikus PDIP Sebut Niat Jokowi Sungguh-sungguh
Selain itu, ujarnya, pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat distribusi BBM untuk mengantisipasi jika ada amukan massa. Jumlah pasukan yang diturunkan hampir sekitar 50 ribu personel.
"Jumlah personel 2/3 kekuatan kita yang ada. Jadi seluruh Indonesia cukup besar jumlahnya sampai dengan 50 ribu lebih yang kita siagakan," tandas Kapolri. (flo/jpnn)
BACA JUGA: BBM Naik, Pedagang Asongan Ikut Naikkan Harga
BACA ARTIKEL LAINNYA... PN Jaksel Kandaskan Gugatan Praperadilan Antasari ke Kapolri
Redaktur : Tim Redaksi