jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyatakan dirinya bukan sosok yang berperan meningkatkan elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga menteri pertahanan di kabinetnya.
Jokowi menyampaikan itu merespons pernyataan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas yang menyebut ada peran Presiden Ketujuh RI tersebut dalam menguatkan elektabilitas Prabowo Subianto.
BACA JUGA: Thrifting Dilarang Jokowi, Vicky Shu Berkomentar Begini
"Tadi disinggung mengenai Pak Prabowo yang naik elektabilitasnya. Saya pikir-pikir, naiknya elektabilitas beliau (Prabowo) itu bukan karena saya. Tidak," kata dia dalam acara Silaturahmi Ramadan di kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Minggu (2/4).
Menurut Jokowi, meningkatnya elektabilitas Prabowo itu dikarenakan usaha sendiri oleh Menhan RI itu bersama Partai Gerindra.
BACA JUGA: Irwan Demokrat Sentil Rezim Jokowi soal THR Honorer, ASN, TNI-Polri, Menohok
Jokowi kemudian sedikit berguyon dengan Zulhas yang merupakan tuan rumah acara Silaturahmi Ramadan itu.
Sebab, Zulhas sempat menyinggung kebersamaan Jokowi-Prabowo saat panen raya.
BACA JUGA: Sekjen PP Gemira: Aksi Ini Instruksi Pak Prabowo
Zulhas menganggap hal itu menjadi salah satu yang membuat elektabilitas Prabowo meningkat.
Jokowi dengan sedikit berguyon menduga pernyataan Zulhas itu sebagai sinyal agar diajak saat panen raya.
"Saya hanya berpikir ini jangan-jangan ini Pak Zul minta diajak. Sudah, bulan besok nanti tiga kali dengan saya," kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi memang tidak menampik bahwa belakangan ini sering ke pasar.
Nah, kata dia, kegiatan tersebut cocok dilakukan bersama Zulhas yang menjabat menteri perdagangan.
Hanya saja, Jokowi melanjutkan, Prabowo yang rutin meminta diajak mendampinginya berkegiatan, bukan Zulhas.
"Pak Zulkifli ini diam-diam saja. Baru tadi ini saya tahu, beliau minta diajak," kata kepala negara.
Jokowi menjelaskan momennya berkomunikasi dengan Zulhas cukup rutin demi membahas kestabilan harga beras, bawang putih, bawang merah, dan telur.
"Urusan saya dengan Pak Zul (Zulhas, red) hampir setiap hari, dua hari pasti ketemu, tetapi enggak pernah saya mendengarkan beliau, ya, mbok saya juga diajak, enggak pernah," kata mantan wali kota Solo itu. (ast/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan