jpnn.com - KARO - Calon presiden (capres) nomor urut 2, Joko Widodo mengaku sudah lama ingin menemui pengungsi korban meletusnya Gunung Sinabung. Namun, kunjungannya baru terealisasi sekarang setelah dirinya nonaktif dari jabatan Gubernur DKI Jakarta.
Capres yang biasa disapa Jokowi ini mengaku khawatir dicap pencitraan jika mendatangi lokasi bencana dengan jabatan yang melekat pada dirinya.
BACA JUGA: SBY Absen, Debat Capres Dianggap Tabrak Aturan
"Nanti ada yang ngomong Pak Jokowi pencitraan, kan repot. Saya non aktif, saya nomorsatukan untuk datang ke Tanah Karo, Kabanjahe, Sinabung, Sumatera Utara," kata Jokowi saat mengunjungi lokasi pengungsian di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kabanjahe, Tanah Karo, Sumatera Utara, Selasa (10/6).
Kepada pengungsi, Jokowi menyampaikan maaf bila penampilannya tidak segar dan terlihat lelah. Ia mengaku belum istirahat sejak acara debat pasangan capres dan calon wakil presiden (cawapres) yang digelar kemarin (9/6) malam di Jakarta.
BACA JUGA: JK Bertanya soal Fakta Kasus Pelanggaran HAM
"Kalau muka saya belum tidur, memang saya belum tidur. Tapi masih kelihatan cerah kan?" kata Jokowi disambut tawa para pengungsi.
Dalam sesi dialog, Thomas Sitepu selaku perwakilan pengungsi meminta agar nasib para korban Sinabung lebih diperhatikan. Ia mengungkapkan bahwa para pengungsi sudah tidak memiliki rumah dan anak-anak sudah tidak bersekolah.
BACA JUGA: SBY Senang Bisa Nonton Debat Capres
Thomas berharap agar Jokowi bisa membantu kehidupan para pengungsi apabila terpilih sebagai presiden. Ia juga mengatakan bahwa para pengungsi di Kabanjahe mendukung penuh Jokowi.
"Tolong carikan donatur, untuk beli pupuk, bibit pertanian, uang sekolah anak, beasiswa, karena kemampuan bapak Jokowi sudah teruji. Kami pengungsi mendukung sepenuhnya Pak Jokowi. Walaupun saya tidak memakai kaos Jokowi tapi dari hati sudah ada Jokowi-JK," ucapnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunjungi Pengungsi Sinabung, Jokowi Janji Carikan Dana Pendidikan
Redaktur : Tim Redaksi