JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo tampaknya alergi dengan pinjaman alias hutang. Karena itu, Jokowi menolak mengeluarkan obligasi daerah.
"Obligasi itu apa sih? Hutang. Kita punya duit kok hutang, logikanya di mana," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/4).
Jokowi menjelaskan, APBD DKI Jakarta setiap tahunnya pasti tidak terserap semuanya. Tahun lalu Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD DKI mencapai Rp10 triliun. Atas dasar itulah, Jokowi menilai anggaran yang dimiliki Pemprov DKI sudah mencukupi.
Jokowi menegaskan, dirinya tidak akan mengambil kebijakan untuk menerbitkan obligasi meski memenuhi syarat. Ia akan segera menyampaikan sikapnya ini kepada Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
"Ya sudah ada di meja saya saja. Namanya saja ganteng kan, hutang obligasi itu," ujar mantan Wali Kota Surakarta itu.
Penolakan terhadap hutang bukan yang pertama dilakukan Jokowi. Sebelumnya, ia juga berencana membatalkan program Jakarta Dredging Initiative Project yang merupakan bantuan pinjaman dana dari Bank Dunia.
Menurutnya, Bank Dunia memberikan syarat yang terlalu berat untuk nilai pinnjaman yang sangat kecil.
"Pinjam segitu aja kok neken-neken. Saya sampaikan Silpa kita 10 triliun ngapain kita pinjam 1,2 triIun saja diberi syarat yang rumit. Kalau syaratnya rumit tidak usah saja lah. Kalau mau pinjam 300 triliun kita hanya punya APBD 49 triliun diberi syarat yang rumit jelas kita ikut," papar Jokowi. (dil/jpnn)
"Obligasi itu apa sih? Hutang. Kita punya duit kok hutang, logikanya di mana," kata Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (2/4).
Jokowi menjelaskan, APBD DKI Jakarta setiap tahunnya pasti tidak terserap semuanya. Tahun lalu Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBD DKI mencapai Rp10 triliun. Atas dasar itulah, Jokowi menilai anggaran yang dimiliki Pemprov DKI sudah mencukupi.
Jokowi menegaskan, dirinya tidak akan mengambil kebijakan untuk menerbitkan obligasi meski memenuhi syarat. Ia akan segera menyampaikan sikapnya ini kepada Menteri Keuangan Agus Martowardojo.
"Ya sudah ada di meja saya saja. Namanya saja ganteng kan, hutang obligasi itu," ujar mantan Wali Kota Surakarta itu.
Penolakan terhadap hutang bukan yang pertama dilakukan Jokowi. Sebelumnya, ia juga berencana membatalkan program Jakarta Dredging Initiative Project yang merupakan bantuan pinjaman dana dari Bank Dunia.
Menurutnya, Bank Dunia memberikan syarat yang terlalu berat untuk nilai pinnjaman yang sangat kecil.
"Pinjam segitu aja kok neken-neken. Saya sampaikan Silpa kita 10 triliun ngapain kita pinjam 1,2 triIun saja diberi syarat yang rumit. Kalau syaratnya rumit tidak usah saja lah. Kalau mau pinjam 300 triliun kita hanya punya APBD 49 triliun diberi syarat yang rumit jelas kita ikut," papar Jokowi. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLN Klaim Pemadaman Bergilir Solusi Tercepat
Redaktur : Tim Redaksi