jpnn.com, SINGAPURA - Pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong menjadi manifestasi hubungan bilateral yang kuat selama 50 tahun terakhir.
Hal itu diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Roslan Roesslani, usai pertemuan pemimpin kedua negara di Singapura, Kamis (7/9) kemarin.
BACA JUGA: Batam Jadi Digital Hub Singapura ke Daerah Lain di Indonesia
"Singapura masih menjadi investor terbesar Indonesia. Kami akan selalu menerima investor dengan tangan terbuka sebagai mitra yang baik, khususnya di investasi," kata Roslan kepada Batam Pos (Jawa Pos Group) Kamis kemarin.
Sebelum bertemu dengan PM Singapura Lee Hsien Loong, Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan warga Indonesia di Singapura di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, Rabu (6/9) malam.
BACA JUGA: Jokowi Tawarkan Dua Sektor Unggulan ke Investor Singapura
Gubernur Kepri Nurdin Basirun yang hadir dalam acara itu sempat berbincang sebentar dengan Jokowi.
Menurut Nurdin, Presiden menegaskan segera menuntaskan permasalahan Batam agar investasi kembali semakin meningkat.
BACA JUGA: TNI AU-RSAF Pamer Kemampuan di Depan Jokowi dan PM Lee
"Segera saya selesaikan. Supaya investasi di Batam benar-benar pulih," kata Nurdin menirukan ucapan Jokowi.
Di awal perbincangan, sebelum Nurdin melaporkan perkembangan Kepri, dia langsung mendapat pertanyaan dari Jokowi.
"Pak Gub, Batam masih begitu juga?"
Nurdin berharap kunjungan Presiden ke Singapura semakin meningkatkan investasi di Kepri. Apalagi sejumlah CEO perusahaan besar hadir dalam Singapore-Indonesia Investment Forum.
"Kita tetap berupaya investasi semakin banyak masuk ke Kepri," kata Nurdin. (chy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Minta IPB Ciptakan Paradigma Pertanian Baru
Redaktur & Reporter : Budi