Jokowi Pastikan Ekonomi Negara Tak Terpengaruh Politik

Selasa, 12 Desember 2017 – 16:25 WIB
Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo langsung menyinggung kondisi perekonomian nasional di tahun politik 2018-2019 ketika menjadi keynote speech dalam Sarasehan ke-2 100 Ekonom Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (12/12).

Diakui Jokowi -sapaan Presiden- menjelang 2018-2019, semakin banyak pihak yang bertanya-tanya akan seperti apa ekonomi Indonesia di tahun politik tersebut.

BACA JUGA: Mengusung Prabowo Lagi Berarti Beri Kemenangan ke Jokowi

"Dan banyak yang bicara, dunia usaha akan mengambil posisi wait and see, menunggu dan mengamati. Tapi pertanyaan saya sekarang, kalau mau wait and see sampai kapan?" ucap Kepala Negara.

Dia pun mengulas perjalanan pesta demokrasi nasional dimulai dari Pemilu Presiden (Pilpres) 2014, pilkada serentak 2015-2016.

BACA JUGA: Ini Cara Hasto Gelorakan Nasionalisme Calon Kada dari PDIP

Ketika itu, dunia usaha menurutnya, masih dalam posisi wait and see.

"2018 ada 171 pilkada wait and see lagi, 2019 ada pilpres, apa mau wait and see lagi?" kata Jokowi melontarkan pertanyaan bernada sindiran.

BACA JUGA: Bakal Maju di Pilpres 2019? Ini Jawaban Cak Imin

Karenanya mantan gubernur DKI Jakarta itu memberikan pemahaman bahwa pemerintah dan dunia usaha harus bersama-sama menghilangkan persepsi negatif tentang situasi politik terhadap ekonomi.

"Saya kira yang politik berjalanlah politik, yang ekonomi berjalanlah ekonomi. Menurut saya, kontestasi politik, 0,2-0,3 persen itu justru ada belanja spanduk, kaos, sembako, justru naik. Tapi yang ngomong bukan saya, ekonom juga, Pak Darmin," jelas mantan pengusaha mebel ini.

Untuk itu, mantan wali kota Surakarta ini mengajak dunia usaha untuk bersama-sama membiarkan politik dan ekonomi bermain di wilayahnya masing-masing.

Apalagi pengalaman beberapa kali pesta demokrasi terakhir justru berjalan baik.

"Yang kemarin juga baik-baik saja, aman-aman saja. Dan ekonomi kita kan juga tidak terpengaruh dengan pilkada yang kemarin kita jalankan. Bahkan menurut saya dalam tiga tahun banyak kemajuan yang telah dicapai di bidang ekonomi," tuturnya.

Bahkan sejumlah lembaga pemeringkat internasional memberikan predikat layak investasi yang menggembirakan.

Begitu juga peringkat daya saing global yang meningkat dari 41 ke posisi 36 dari 147 negara.

"Melihat angka seperti ini apa artinya? Menurut saya, kita harus optimis. Negara lain melihat kita saja optimis melihat perkembangan ekonomi kita, kenapa kita sendiri malah tidak optimis. Marilah kita lihat angka-angka," tambah suami Iriana.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Titiek: Aku Tidak Minta Restu Pak Jokowi


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler